Share

110. Diam-Diam

Setelah dua hari lalu Raden mengirim pesan dengan emotikon yang sama sekali tidak cocok dengannya, tiba juga hari di mana mereka akan bertemu. Anehnya, Raden tidak mnegatakan apa pun mengenai pertemuan mereka seakan tak pernah menjanjikan hal tersebut. Entah jam berapa dan di mana mereka akan bertemu.

"Apa dia benar-benar tak ingat?" gumam Anna sendirian. Gara-gara itu juga sedari tadi dia tidak bisa fokus dan terus mencuri-curi pandang pada ponsel berlogo apel di samping komputer. Merasa penasaran ini tak lagi terbendung, dia putuskan untuk mengambil ponsel dan bertanya secara langsung melalui telepon.

Nyaris saja Anna menekan kontak Raden seandainya seseorang tidak mengetuk pintunya untuk diperbolehkan masuk. Kembali ia geletakkan ponsel itu dan menyuruh sang pengetuk masuk. Rupanya itu adalah Laila. "Kenapa kamu ke sini? Apakah ada masalah?"

"Tidak, Pak. Hanya saja saya ingin memberi laporan kepada Anda," beritahu Laila sesudah kembali menutup pintu dengan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status