Share

78. Undangan Makan Malam

Setelah beberapa hari Raden bekerja seperti orang tak kenal waktu, rapat sana sini, hanya berhenti untuk tidur dan makan, di hari yang damai, ada permintaan dadakan yang berasal dari Malik. Sang mertua meminta agar Raden mau meluangkan waktu untuk makan malam bersama.

Untuk menghadapi permintaan tersebut, Raden berusaha untuk mendinginkan kepala dan mengiyakan tanpa melihat apa yang telah terjadi beberapa minggu lain. Mungkin saja Malik ingin memberitahu sesuatu yang penting.

Di restoran yang dikenal cukup sulit melakukan reservasi ruang makan pribadi, di sana Malik mengajak makan Raden dengan uang pribadi. Apa yang ingin pria setengah baya itu katakan sampai-sampai melakukan sampai sebegininya?

"Selamat malam," sapa Raden setelah pintu ruang terbuka. Ketika kakinya melangkah masuk ke dalam, ia segera memperhatikan seisi ruangan secara cepat. Ruang makan yang direservasi ini berbentuk persegi, mungkin karena hanya diisi oleh dua kursi saja. Ada pintu berjende

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status