Share

Part 26

“Dek, maafkan aku ya? Aku sama sekali nggak bisa mengingatnya. Kamu jangan marah ya sama aku. Kalau aku nggak mungkin bisa marah sama kamu, Dek. Perasaanku masih tetap sama. Nggak mungkin akan pernah berubah.”

Mas Lutfan kembali mencoba menjelasakan apa yang dia bisa. Kami baru saja selesai sholat subuh. Sejak kejadian tadi, aku memutuskan untuk berdiam tanpa kata untuk sementara waktu. Aku tak tahu perasaanku saat ini seperti apa. 

“Dek, aku mohon. Kamu jangan marah dan diam kayak gini. Aku benar-benar berkata jujur sama kamu. Nggak ada kebohongan dalam ucapanku, Dek.”

Aku masih bergeming dan menata perasaan di dalam hati ini.

“Dek, apa aku harus terjaga s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status