Share

Part 28

Matahari sudah bersembunyi diperaduan. Hari semakin gelap dan sunyi. Kami pun sudah pulang kembali ke rumah. Sebelum masuk ke kamar kami menemui ibu yang kebetulan masih duduk di ruang tengah. Mungkin memang sengaja menunggu kami pulang.

“Bu, dompet yang dulu dititipin di toko, Ibu simpan di rumah saja ya? Takut ada yang mencurinya,” ucap mas Lutfan.

“Lho, kenapa? Simpan saja di laci meja tokomu, Fan.”

Aku sudah mengira ibu mertua akan menjawab seperti itu.

“Nggak bisa, Bu. Takut hilang.”

“Nggak lah, nggak mungkin hilang, Fan.”

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status