Share

43. Kejahilan Negara Adidaya

Malam yang tenang di istana Hazerstein. Para pelayan baru saja selesai berbenah setelah makan malam sang majikan. Anginnya tenang. Derap langkah elite global dan istrinya di koridor diiringi obrolan ringan dan lelucon receh dari mulut Reza.

Namun, sayang. Candaan Reza hanya berhasil menorehkan senyum formalitas di wajah cantik Isabelle. Sesekali wanita blasteran itu menyengir, pura-pura cengengesan untuk mengimbangi obrolan sang kepala keluarga.

“Ya, jadi gitu deh. Ternyata dia salah pakai baju.”

“Hihihihi ... parah banget!”

“.... Tahu-tahu dia diberhentiin sama polisi. Kiranya gak pakai helm, ternyata istrinya ketinggalan.”

“Hahahahaha ... gila tuh!”

“.... Tapi ya gitu. Katanya, orang tua dia meninggal dalam kebakaran demi menyelamatkan dia.”

“Buahahahahaha!”

Reza mengernyit. Langkahnya terhenti di depan kamar akibat kalimat terakhir obrolan yang sebenarnya jelas bukan bahan lawakan. Seketika suasananya jadi canggung, terutama bagi istrinya.

Tak boleh begini, pikir Isabelle. Mereka be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status