"Ini kan udah ngomong ka."
Kevin hanya menyengir kuda, lalu Kevin merogoh sakunya dan mengeluarkan sesuatu dari sana.
Kevin memberikan kotak yang berisi cincin dan kalung untuk Ran.
Ran membulatkan matanya, terkejut dengan hadiah yang diberikan oleh Kevin. Pasti harganya sangat mahal.
"Ka ini buat gue? Pasti mahal banget kan ka."
"Iya buat lo Ran, gausah dipikirin soal harga nya ya," ucap Kevin sambil mengelus rambut Ran.
"Sini gue pakein." Kevin pun memakai kan kalung dan cincin nya di leher Ran dan dijari tengah Ran.
"Cantik," gumam Kevin pelan. Namun masih bisa didengar oleh Ran.
"Siapa ka yang cantik?" tanya Ran penasaran.
"Lo," jawab Kevin to the point. Kevin terkekeh melihat pipi ran yang mulai memerah.
"Oh iya gue mau ngomong sama lo."
"Ngomong aja ka."
Ran menuruni tangga, dan menghampiri suaminya yang sudah duduk manis dimeja makan. Sebelum berangkat mereka memang sudah terbiasa untuk sarapan. "Pagi ka," ucap Ran pada Kevin sambil menunjukkan senyum manisnya. "Pagi juga sayang," balas Kevin sambil mencium kening Ran. Kevin dan Ran pun sarapan dengan tenang. "Ka nanti kamu pulang duluan aja ya, soalnya aku ada kelas tambahan," izin Ran. "Aku tungguin aja, aku juga ada rapat sama anak basket." Ran hanya mengangguk dan melanjutkan aktivitas makan nya. Setelah selesai sarapan, mereka memasuki mobil, Kevin membantu Kirana memakaikan seat belt ditubuh Ran. Setelah selesai, Kevin langsung menancapkan gas dan melajukan mobilnya menuju sekolahnya. Mereka sudah disampai di sekolah, lalu Kevin turun dan membukakan pintu untuk istrinya, Ran segera turun dari mobil.
TRIINGGG!!!!Bel istirahat berbunyi, sebagian murid kelas XII IPA 1 ada yang langsung menuju kantin, ada yang mengerjakan tugas, ada yang bermain ponsel, dan ada yang melakukan aktivitas lainnya. Kevin dan teman-temannya sudah memutuskan untuk tinggal dikelas."Bro tadi lo kenapa nonjok dekel?" tanya Brian, sahabat Kevin."Ko lo bisa tau?""Lo bego apa gimana si, lo kan banyak fansnya, pasti banyak lah yang ngomongin lo!" Kali ini yang berbicara adalah Navin, sahabat Kevin juga.Mereka bertiga bersahabat dari kelas X, mereka juga satu ekstrakurikuler yaitu basket, dimana ketuanya Kevin, wakil ketua 1 Brian, dan wakil ketua 2 Navin."Oh," ucap Kevin singkat. Sambil memainkan ponsel nya."Lo beneran jadian sama dekel yang namanya Kirana?" tanya Brian penasaran."Iya.""Gue setuju aja sih lo pacaran sama Kirana, soalnya dia c
TRIING!!bel berbunyi menandakan jam ujian sudah selesai. Ya, hari ini adalah hari terakhir ujian akhir semester di SMA Arwana."Ah, akhirnya kelar juga penderitaan gue, mumet banget kepala gue!!" ucap Jihan seraya berselonjor dikursi sebelah Ran.Ran mengangguk sekali, "iya nih, kepala gue aja mumet banget.""Eh anjay! Lo aja yang terkenal pinter bisa mumet tu pala, gimana gue Ran?!" ucap Jihan dramatis."Gausah drama deh lo! Jijik anjir!""Ih Ran, gaboleh gitu tau sama sahabat lo yang paling cantik ini, kualat lo nanti!""Lo nyumpahin gue nih ceritanya?""Gausah kepedean lo!" Jihan membuang mukanya, matanya membulat saat melihat Kevin sudah berdiri
Setiap hubungan pasti memiliki konflik, entah itu kesalah pahaman atau hal yang disengaja oleh salah satu pasangan dari kalian. - Kirana Aulia Putri - Setiap hubungan harus memiliki rasa percaya satu sama lain, agar hubungan itu tetap berdiri dengan kokoh. Jika tidak ada rasa percaya satu sama lain, untuk apa adanya hubungan? - Kevin Julisway - *** "AWWW." Seorang gadis jatuh tersungkur dilantai sekolah karena dirinya menabrak seseorang. Gadis itu meringis menahan sakit karena lututnya yang merah. "Eh, jalan pake mata dong!" bentak seseorang yang berada dihadapan gadis itu. Gadis itu bangun dari lantai tempat dia jatuh tadi. Gadis itu mendongak dan meli
Ana dan Ran sudah sampai dibutik langganan keluarga mereka. Ana menarik tangan Ran memasuki butik tersebut."Mama mau beli apa si?" tanya Ran penasaran."Ya mau beli baju lah sayang masa mau beli ikan dibutik," kekeh ana melihat wajah malu anaknya itu."Hehehe... maksud aku bukan itu ma, maksud aku mama mau beli baju apa? Baju Muslim kah, baju pesta kah , kan Ran gatau," jawab ran sambil menunjukkan deretan gigi putih nya."Udah kamu gausa kepo," goda ana kepada Ran.Ran yang digoda oleh mamanya langsung memasang wajah ngambek nya lalu duduk di sofa panjang dekat jendela butik ini.Saat sedang asik melihat-lihat Instagram, Ran terkejut karena tiba-tiba mama nya sudah berdiri didepannya dengan membawa 2 buah gaun pengantin.Untuk apa gaun pengantin itu?? Berbagai pertanyaan muncul dibenak Ran.Ran mengerutkan ken
Setelah sampai di roftoop, Kevin melepaskan cengkraman tangan nya di pergelangan tangan Ran."Ka, kenapa ngajak gue kesini si?!" Nada bicara Ran sedikit meninggi akibat ketakutan.Sedangkan Kevin? Dia malah memasang wajah datarnya dan tersenyum miring."Lo nerima perjodohan ini?" tanya Kevin, masih dengan wajah datarnya."Terpaksa ka, gue gamau nyakitin orang tua gue kalo gue nolak perjodohan ini." Ran menundukkan kepalanya."Kan lo bisa nolak perjodohan ini dengan cara halus, gue gamao nikah sama lo! Gue belom siap nikah sekarang!" bentak Kevin."Maaf ka tapi kalo lo gamau nikah sama gue, kenapa lo diem aja waktu di restoran? Gue kira lo nerima perjodohan ini," jawab Ran."Ya, karena gue juga dipaksa sama ortu gue! Yauda kita terima aja perjodohan ini, tapi gue bilangin ya sama lo, jangan terlalu berharap sama gue!" ucap Kevin.&n
Hari ini adalah hari dimana Ran harus menjadi seorang istri dan mempunyai suami. Ran sudah siap dengan gaun pengantinnya. Dia menatap pantulan dirinya dicermin. Dia sangat cantik hari ini!Ran dijemput oleh mamanya untuk melaksanakan ijab qobulnya dengan Kevin."Sekarang kalian sudah sah menjadi suami istri!" ucap Reno lalu mengelus rambut putrinya."Iya sayang, kamu harus nurut ya sama suami kamu, jangan manja, layanin suami kamu dengan baik, oke?" Nasihat dari Ana."Oke ma." Tidak lupa Ran memberikan senyumannya kepada kedua orang tuanya berharap dengan ini mereka akan bahagia."Kalian langsung pulang kerumah kalian?" tanya Sia kepada anak dan menantunya itu."Iya ma, kita langsung pulang kerumah aku aja," sahut Kevin.
Karena mereka berdua bosan, akhirnya mereka memutuskan untuk menonton film diruang tamu. Ran membawa beberapa cemilan dan air lemon untuk dirinya dan Kevin. Ran pun duduk disamping Kevin."Ran," Kevin memberi jeda"emm, untuk saat ini jangan berharap sama gue ya, kita temenan aja, lo mau ga?" tanya Kevin."Gue ga akan berharap sama lo ka, dan ya gue setuju sama saran lo," jawab Ran antusias."Sorry ya Ran.""Santai aja kali, kek ama sapa aja lo." Ran jawab dengan santainya."Lo mao nonton apa?" tanya Kevin, membuat suasana agar tidak tegang."Serah lo aja ka gue ikut aja.""Ck, dari kemaren serah gue mulu lo.""Yaudah film drakor aja deh," ucap Ran ant