Share

Poligami

“Apakah Ustaz akan menikah?” tanpa sadar kalimat itu meluncur dari mulutnya.

Ahsan tertawa renyah. “Tentu saja saya akan menikah. Masa tidak?”

“Maaf, Ustaz … maskud saya … Duh. Saya tidak bermaksud bertanya begitu, ko, Maafkan saya!”

“Tidak apa-apa.” Ahsan nyengir.

Sejak Khair mengenalnya lebih dari sekedar mahasiswa dan dosen, pemuda itu sering sekali melihat Ahsan nyengir. Padahal, jika di kampus, sosok kharismatik itu paling hanya senyum tanpa memamerkan gigi.

Ya, tanpa Khair sadari, Ahsan memang nyaman berteman dengan pemuda itu. Selama ini, dia tidak punya teman sebaya yang satu frekuensi, selain rekan sesame dosen. Di rumah, dengan ayahnya sendiri pun dia tidak akur. Sedangkan teman-teman kuliahnya dulu, sudah terpisah sangat jauh. Hanya Khair dan Riang yang paling akrab dengannya sekarang.

“Begini, Khair … Kampus kita dapat penawaran dari salah satu universitas  ternama di Malaysia. Kampus akhirnya mengajukan nama kamu seba

Eneng Susanti

Terima kasih sudah bersetia mengikuti kisah Khair dan Khaira. Jangan ragu untuk tinggalkan pesan atau komentar, ya.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dito aditia
poligami menjadi alat pembenaran sikap
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status