Share

Tangis Haru Biru Zain Dan Kinanti

Kinanti segera pergi ke kamar mandi, setelah meminta maaf kepada Zain. Sementara sang kekasih sedang berada di kamar mandi, Zain keluar dari kamarnya untuk menemui sang ibunda yang tengah ada di ruang keluarga bersama Yazid.

Zain menjatuhkan tubuhnya kasar di sofa, menatap kesal kepada sang ibunda. Menghela napas panjang dan membuangnya kasar.

"Zain tahu, kejadian hari ini adalah ulah Mama. Kenapa Mama sekejam itu sama Kinanti, Zain sangat mencintainya, Ma," tegur CEO, pewaris MAHARDIKA COMPANY, penuh amarah.

"Oh,  jadi setelah bertemu wanita malam murahan itu, sekarang kamu jadi berani melawan Mama. Kamu sudah dibutakan dan diperbudak oleh wanita sialan itu!" Suara Retno tak mau kalah dari putranya.

Melihat perdebatan sang istri dengan putra semata wayangnya, Yazid pun angkat bicara.

"Benar yang dikatakan Mama kamu, Zain. Pantas kah kamu bersikap kurang ajar seperti ini, dia yang melahirkan dan membesarkamu. Sementara wanita itu bukanlah siap

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status