Share

33 ☆ Terbongkar

Satu kalimat dari Bara, membuat Evelyn menatap lekat wajah sang putra yang berdiri di depannya. Pria itu menunduk, berusaha menyembunyikan air matanya yang sudah menetes.

Evelyn bukan tidak peka. Jelas ia tahu, jika mata sang putra sedang basah. Dia juga tahu, jika perasaan putra pertamanya itu sedang tidak baik-baik saja.

Dengan perlahan tangan tuanya terulur, ingin menyentuh wajah Bara. Namun sayangnya, tangan tuanya tidak bisa menyentuh wajah sang putra yang sudah tumbuh lebih tinggi dari sebelumya.

Melihat tangan Evelyn tidak bisa lagi meraih wajahnya seperti dulu, membuat Bara buru-buru berlutut. Ia meraih tangan Evelyn, lalu meletakkan tangan itu ke wajahnya. Sama seperti dulu, saat ia kecil dan tumbuh menjadi remaja.

"Lihatlah seberapa tinggi dirimu sekarang! Ibu bahkan tidak bisa lagi menggapaimu seperti dulu," protes Evelyn.

"Maaf, Ibu. Maaf," ucap Bara lagi, dengan air yang sudah membumbung di matanya.

"Dasar anak nakal! Untuk apa kamu meminta maaf sampai menangis seperti it
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status