Terima kasih yang masih setia membaca cerita aku. Jangan lupa bagi gem kamu, ya. Supaya performa ceritaku semakin baik dan aku juga semakin semangat ngetiknya. Saranghaeeđ
Part 21 Season 2 "Danu, makasih banyak, kamu sudah banyak membantu saya. Apalagi, ketika pabrik saya hampir bangkrut, kamu yang membantu menyelamatkan semuanya," ucap Agung Brawijaya. "Ah, gak begitu, Mas. Itu juga, 'kan, hasil kerja keras Mas juga," jawab Danu. "Gak, Danu. Aku benar-benar beruntung punya sahabat seperti kamu. Kamu sudah aku anggap seperti adikku sendiri," tambah Agung lagi. Danu tersenyum. Ia memang sudah berteman dengan Agung sejak awal pabrik teh milik Agung dibangun. Bermula dari menjadi asisten biasa, hingga akhirnya menjadi orang kepercayaan. "Uhuk uhuk." Agung terbatuk-batuk, seraya memegangi dadanya. Hasil diagnosa dokter, Agung divonis mengidap kanker paru-paru stadium awal. "Mas, kenapa, Mas? Dadanya sakit lagi? Mau ke rumah sakit?" tanya Danu panik, melihat batuk Agung yang tak kunjung berhenti. Lelaki bersyal coklat itu mengangkat lima jarinya. "Aku gak apa-apa, kok, Dan. Kamu tenang saja. Aku masih kuat. Jatah hidupku masih panjang." Danu tergel
Part 22 Season 2 "Apa maksud kamu, katakan aku gila, Santi? Kalau aku membantu kakakmu itu, itu baru yang dikatakan gila." Agung bersikeras. "Enak saja kamu, Mas. Kamu katakan Mas Aditya gila?" "Ya, kangmasmu itu memang sudah gila! Kamu lupa, berapa banyak yang sudah aku berikan untuk membantu Mas Aditya? Lihat, apa yang sudah dihasilkan dari bisnis-bisnis fiktif dia? Semua itu cuma bohong, karena uangnya habis dihambur-hamburkan untuk foya-foya berjudi dan main perempuan," jelas Agung panjang lebar. Santi terdiam, membenarkan. Tapi, ia tak sudi untuk mengakui hal itu di depan Agung--suaminya. Karena bagaimanapun juga, Aditya itu kakak laki-laki satu-satunya, yang dimiliki Santi. "Apa, kenapa kamu diam? Kamu gak terima, kalau aku berkata demikian tentang kakakmu yang penjudi itu?" "Cukup, Mas! Aku gak suka kamu menghina Mas Aditya. Dia itu kangmasku! Cuma dia saat ini satu-satunya yang aku punya." Santi menyorot tajam pada Agung yang terlihat cuek. "Gak usah membela kangmasmu
Part 23 Season 2 "Ternyata seperti itu ceritanya. Kenapa kamu gak pernah cerita padaku, Mas? Lima belas tahun kamu menyimpan semua ini sendiri?" Nining menanggapi cerita Danu sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. "Aku gak mau kamu jadi kepikiran soal ini, Dek. Biarlah ini jadi rahasiaku saja. Karena aku gak menyangka, semua ini terbuka juga pada akhirnya." Danu memijat dahinya. "Apakah ini akan berimbas pada Kania, Mas? Seperti yang Rahma lakukan dulu pada anak kita?" tanya Nining lirih. Danu masih memijat dahinya seraya menggeleng dan mengangkat bahu. "Entahlah, Dek. Aku melihat sikap dingin Mbak Santi tadi, membuat perasaan tak enak menghampiri. Sikap bingung Kania tadi, menghadirkan tanda tanya besar untukku. Seperti ada yang dirahasiakan," duga Danu. Nining mengangkat bahunya. "Entahlah, Mas. Aku juga menyimpan firasat gak baik. Apakah Mbak Santi akan menjadi pengganti Rahma yang kejam dalam memperlakukan Kania?" ** Mendung bergelayut di langit yang mulai diselimuti warn
KITA BELI KESOMBONGAN SUAMIKU PART 24 SEASON 2 Kania menatap punggung lelaki yang berjalan tanpa kata, menuju kamar mandi. Hanya sebuah helaan napas yang sempat ia tinggalkan sebelum beranjak. Apa sebenarnya yang disembunyikan Abimanyu? Dari mata dan gerak-gerik, Kania membaca ada yang tidak beres dengan pria itu. Kali ini, Kania yang terdengar menghela napas dalam, karena tak kunjung mendapat jawaban. Kesal rasanya, batin Kania. Melintas sebuah ide di benak Kania, untuk membeli sebentuk oleh-oleh dari aplikasi belanja online. Tinggal memikirkan bentuk oleh-oleh apa yang cocok untuk diberikan pada ibu mertuanya. Kania mengabaikan sementara kebingungan tentang sikap Abimanyu. Wanita berlesung pipi itu meraih ponsel di nakas. Mencari toko yang menjual oleh-oleh buatan kota dewata, Bali, agar sama seperti Danu dan Nining. Sebuah tas yang harganya sangat mahal, menjadi pilihan Kania untuk diberikan pada ibu mertuanya. Di samping itu, Kania juga memilihkan beberapa aksesoris khas Bali
Part 25 Season 2 âKamu mau ke mana?â tanya Santi, melihat Kania yang sudah berpakaian rapi. âMau ke pabrik, Bu. Aku dan Mas Abimanyu izin cuti hanya dua minggu sebenarnya. Tapi, karena keasyikan liburan bulan madu, malah ditambah jadi sebulan,â sahut Kania seraya membetulkan jarum pentul di bawah dagunya. Santi mendengus sinis. âAku yakin, itu kamunya saja yang mau menambah masa liburan. Kamu lihat, akhirnya Abimanyu yang kebingungan mengatasi cek stok sendiri. Mana si Dani lagi sakit. Seharusnya, kamu sebagai istri mengerti dengan pekerjaan suami kamu.â Kania tertegun mendengar omelan Santi. Beberapa hari sudah tinggal seatap bersama, ia semakin bisa mencium rasa ketidaksukaan sang ibu mertua padanya. Apakah ini alasan ibu mertuanya itu tidak hadir di akad dan resepsi pernikahannya? Apakah alasan sakit itu hanya sebuah kebohongan belaka, untuk menutupi keadaan yang sebenarnya? âHeh, kenapa ngelamun?â bentak Santi, membuat Kania tersentak. âSudah sana pergi!â âIya, Bu.â Kania seg
Part 26 Season 2Gudang penyimpanan untuk petugas kebersihan, menjadi pilihan Kania. Cepat-cepat wanita berpashmina itu masuk, sebelum Abimanyu menemukan dirinya.Akhirnya, air mata itu sudah tak terbendung dan jatuh ke sudut bibir. Ia memang belum tahu siapa wanita yang memeluk suaminya tadi. Setidaknya, biarkan ia untuk menenangkan hatinya sejenak, sebelum berbicara serius dengan Abimanyu.âKania ⌠Ya, Allah, kamu di mana?â gumam Abimanyu gusar. Matanya memindai sekeliling. Tidak terlihat jejak ke mana istrinya pergi. Hanya aroma parfumnya yang tersisa di lorong itu.âSudahlah, Mas. Ngapain lagi dia dikejar? Bukankah lebih baik dia pergi, sehingga ada ruang untuk kita bersama?â Kembali Liana mencoba untuk memeluk pinggang Abimanyu dari belakang.âLepas!â Abimanyu menepis tangan Liana, kasar. âJangan pernah bermimpi, kamu bisa menghancurkan rumah tanggaku dan Kania.ââSemudah itu kamu melupakan kisah kita, Mas?ââKamu pikir, aku sebegitunya mencintai kamu, sehingga aku gak bisa melup
Part 27 Season 2 Plak! Kania membalas tamparan Liana, dua kali lipat lebih kuat. âMemangnya, kamu siapa? Kamu pikir aku takut sama kamu? Gak sama sekali!â âBerani banget kamu!â Liana menatap tajam ke arah Kania, sambil memegangi pipinya yang terasa memanas. Rahangnya pun terasa nyeri akibat pukulan yang tepat mengenai rahang di bawah telinganya. Perempuan ini tidak selemah yang dipikirkannya. âKenapa, kamu pikir, aku akan diam saja, sementara ada yang berusaha menghancurkan kebahagiaan rumah tanggaku? Jangan mimpi, Liana!â Begitu jelas nama itu disebutnya. Nama yang sempat ia dengar di gudang tadi. Tangan Liana terayun sekali lagi, namun dengan sigap Kania menangkap tangan putih mulus itu, sampai tertahan di udara. âTanganmu ringan banget, ya. Gampang banget menampar orang lain.â Wajah Liana semakin memerah, mendapat perlawanan yang terasa membuatnya kehilangan harga diri. Belum lagi ada beberapa karyawan yang mengintip keributan mereka. âKali ini kamu boleh merasa menang, Kan
Part 28 Season 2 Pandangan terasa sangat berputar-putar secara tiba-tiba. Karena sempoyongan, Kania cepat bersandar pada tembok, sebelum tubuhnya limbung ke lantai. âKenapa, Bu?â Ayuâsekretaris Abimanyu yang baru dengan sigap menangkap tubuh Kania. Ia baru saja mengantar laporan ke ruangan Abimanyu, lantas melihat istri sang atasan terlihat sempoyongan. âGak tahu, nih. Tiba-tiba, terasa mual dan pusing. Uweeekkk ⌠Tolong, antarkan saya ke toilet dulu. Saya mau muntah,â pinta Kania sambil menutup mulutnya. âBaik, Bu. Hati-hati.â Ayu menuntun Kania menuju kamar mandi yang tak jauh dari gudang kebersihan. Sebisa mungkin, Kania menahan keinginan untuk muntah. Padahal, perutnya sudah terasa seperti menolak-nolak ke atas. Setiba, di kamar mandi, Kania berjalan cepat menuju washtafel. Rasa mual tadi sudah tidak bisa ditahan. Kania segera memuntahkan seluruh isi perutnya di sana. Entah apa yang membuat perutnya seperti ini. sementara ia tidak memiliki riwayat asam lambung atau sejenisnya.