Share

Kepergian Rey

Roy urung mengatakan keinginannya lagi karena melihat wajah Tuan Andreas yang sudah merah padam. Jelas sekali jika pria paruh baya itu sangat emosi, apalagi saat dia menyinggung perihal hak asuh Rey yang sempat dia sampaikan tadi.

"Pi, minum dulu." Mami Sintia menyodorkan segelas air putih ke hadapan sang suami, lalu ekor matanya melirik Elisa yang tengah berdiri tidak jauh dari mereka.

Kembali ke kamarmu. Mungkin itu yang ingin Mami Sintia ucapkan, tapi ia tak sampai hati mengatakannya langsung.

Meneguk habis isi gelas, lalu menyerahkan kembali pada sang istri.

"Papi harus bisa jaga emosi, ingat 'kan apa kata Dokter kemarin?"

Tuan Andres mengangguk mengiyakan ucapan sang istri, sembari mengatur napasnya yang masih tidak beraturan, dia menatap ke arah Elisa yang sejak tadi masih bungkam.

"Apa ada yang ingin kamu jelaskan, El?"

Sekuat tenaga Tuan Andreas menahan emosinya yang tadi hampir meledak, jika saja Mami Sintia tidak masuk ke ru

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status