Share

Air Mata Nayra

Nayra menghempaskan buku diary milik Karina dengan sekuat tenaga. Berharap dengan itu, sakit yang tiba-tiba merayap memenuhi rongga dadanya ikut terhempas. Dia memegang dada menahan sakit yang luar biasa. Menutupi wajah dengan dua tangan yang gemetar karena emosi telah membakarnya hingga dia merasa darahnya seakan mendidih. Nayra mulai terisak perlahan.

"Jadi Mbak Karin pun pernah terhisap ke lubang hitam itu? Lubang hitam yang membuat seorang kekasih merasa lebih baik mati daripada berpisah." Kedua bibir mungil Nayra bergetar hebat dengan semua racau yang terdengar samar.

Jelas Nayra bisa memahami semua penderitaan Karina, hal itu yang akhirnya menjadi benang merah pertemuan mereka. Pertemuan yang telah mengikat hati keduanya dalam ikatan persahabatan yang begitu indah.

"Aku tak pernah melihat Mbak Karin dengan ayahnya Ayub sekali pun. Apa sebenarnya Mbak Karina juga tidak bahagia dengan pernikahannya, sama seperti Mas

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status