Share

43. Ciuman Tidak Terduga

"Kak Arsen tidak mencium Kak Layla?"

Pertanyaan itu dilontarkan secara terang-terangan dan Layla menahan keras dirinya untuk tidak melotot pada Kiran. Ia melirik Arsen yang tampak jelas terkejut, kemudian dia berusaha mengontrol ekspresinya dengan cepat. Layla sontak menatap Kiran yang berkedip-kedip tidak bersalah sambil cengengesan.

Anak ini benar-benar melakukan segala cara. Tapi menyuruh Arsen menciumnya? Itu sudah kelewatan.

Bagaimana kalau Arsen merasa kesal?

Tentu dia tidak akan menunjukkannya di depan orang tua mereka, tetapi Layla takut Arsen akan menjauh karena ide-ide gila yang Kiran lontarkan.

"Biasanya 'kan memang begitu, seorang suami mencium istrinya di hari istimewa. Apalagi ini adalah pertama kalinya Kak Layla merayakan ulang tahun Kak Arsen. Benar 'kan, Ibu Sayang?" Kiran menyentuh lengan ibunya dengan lembut. Matanya menyipit dan bibirnya melengkung hingga ke telinga—Kiran tersenyum kelewat manis. Layla sampai diabetes melihatnya.

Arinda tertawa kecil dan mengangg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status