Share

Bab 163

Cahaya kembali tidur di kamarnya. Meskipun belum lama meninggalkan Kamar tidur ini namun dia sudah sangat rindu dengan aroma khas kamar tersebut. Rindu dengan tempat tidur beserta bantalnya. Rasanya sungguh sangat bahagia bisa kembali tidur di kamar ini.

Padahal sebelumnya Cahaya sudah pasrah untuk tidak pernah tidur di kamar ini. Karena dia tidak akan pernah bisa membawa pria yang menghamilinya untuk bertemu dengan kedua orang tuanya. Namun ternyata takdir berkata lain. Ada seorang pria yang begitu sangat baik dan ikhlas mengakui bahwa dia adalah Ayah dari anak yang dikandungnya.

Cahaya mengambil ponselnya dan dia kemudian mengirim pesan chat untuk Anto. Entah mengapa sekarang dia merasakan getar-getar cinta yang tumbuh di hatinya. Mungkin karena sikap Anto yang begitu sangat tulus terhadap nyata.

[Mas apa sudah tidur?] Cahaya

[Belum, masih ngobrol sama papa.] Anto.

[Oh.] Cahaya.

[Kenapa sayang, kangen ya? ] anto

[Iya, Aya gugup] Cahaya

[Sama, sayang tidur ya gak boleh Bergadang, i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status