Share

Bab 164

"Sayang, bagaimana kondisi anak hari ini?" Rafasya tersenyum dan mengusap perut istrinya.

Rafasya sangat cemas ketika Cinta memaksa untuk datang ke acara ijab Kabul Cahaya. Dia takut jika hal buruk terjadi terhadap istri dan calon anaknya.

"Baik, sangat baik." jawab Cinta. Karena hari ini Cinta tidak merasakan perut yang sakit atau kram. Bahkan gerak bayinya terasa semakin kuat.

"Anak gadis daddy pintar sekali." Rafasya tersenyum dan mengusap perut istrinya.

"Sayang Abang rindu." Rafasya berkata dengan wajah serius.

"Sudah sedekat ini masih bilang rindu?" Cinta memandang Rafasya dengan sedikit memicingkan matanya.

Rasanya sungguh sangat aneh ketika mendengar ucapan dari suaminya itu. Padahal mereka sangat dekat tanpa ada jarak yang memisahkan. Karena Rafasya yang sedang memeluk tubuhnya dengan erat.

"Rindu sama ini Dek." Rafasya menyentuh bagian yang dia maksud. Dia sudah sangat menginginkan apam legit yang menggiurkan.

Selama di rumah sakit, Rafasya selalu mengurus semua kebutu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status