Share

Dibentak

Bab76

"Bunda ...." Gaby kembali terisak pilu, sembari memeluk erat Bunda Jelita.

Aku terhenyak, menatap semua itu. Jangan ditanya, bagaimana hatiku kini, selain sakit, aku merasakan impianku hancur melebur di pelupuk mata.

"Bunda akan telepon Papa kalian, biar dia yang memutuskan." 

"Apa maksud Bunda melakukan semua ini?" tanya Bryan dengan tatapan serius.

"Ayo Gaby, kita keluar," seru Bunda Jelita, mengabaikan pertanyaan Bryan.  Gaby menuruti ucapan Bunda Jelita, dan melilitkan selimut ke tubuhnya.

Bunda Jelita membantu memapah Gaby.

"Cepat kenakan pakaianmu! Ini masalah serius," titah Bunda Jelita pada Bryan, sebelum mereka benar-benar keluar dari kamar. 

Bunda Jelita keluar begitu saja bersama Gaby, melewatiku, seolah aku tidak ada di hadapan mereka.

Begitu juga Gaby, benar-benar berbeda sekali sikapnya di rumah dan di tempat ini.

Bryan mengusap rambutnya dengan kasar, lelakiku itu namp

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status