Share

Mentertawakan

Bab68

"Keluar," pinta Andin dengan dingin.

"Tapi kepala Mama itu bengkak. Biar Ganesa kompres ya, Ma."

"Nggak usah, Mama bisa urus diri Mama sendiri."

Andin berusaha berdiri, meski pun kepalanya sangat pusing dan sakit. Anak dalam gendongannya terus menangis, sama seperti hati Andin.

Dia memeluk anak dalam gendongannya itu dengan erat, sembari menjauhkan diri dari Gaby.

"Keluar," kata Andin lagi. 

Dengan terseok, Gaby pun keluar dari kamar tamu yang di tempati Andin, dan melangkah menuju kamarnya.

"Gaby," lirih Rasid.

Gaby yang masih menangis, menoleh ke arah Rasid, yang berjalan mendekatinya.

Mata wanita itu bengkak, hatinya sangat sakit luar biasa.

Rasid memeluk Gaby tiba-tiba. Namun Gaby hanya diam, dan tidak mau bersuara apapun.

"Maaf, aku terlalu pusing," katanya dengan santai, tanpa rasa bersalah sama sekali.

"Aku pengen istirahat," lirih Gaby. 

Hembusan na

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status