Share

Bab 118. Curiga

Hari sudah beranjak sore, suara derit pintu terdengar dari ruko sebelah. Ruko yang dibuat jualan baju itu nampaknya mau tutup sore.

Tidak seperti biasanya yang tutup selalu di jam sembilan malam sesuai banner yang terpasang.

Aku menghela napas ini panjang, aku membuang rasa jenuhku yang menyerang sedari tadi, biasanya dengan memainkan Ponsel dan melihat isi video yang dibagikan oleh seseakun membuatku bersemangat dan menambah wawasan, tapi untuk kali ini terasa sangat hambar.

Aku mencoba keluar masuk aplikasi, hanya bosan yang kurasa. Pikiranku masih terpaku dengan calon masa depanku akan seperti apa. Seminggu, waktu yang kuminta bukanlah banyak. Hanya sebentar, salah langkah saja bisa mempertaruhkan kehidupan seumur hidup.

Rasa percayaku menipis begitu saja semenjak hidup bersama dengan Pram. Lelaki yang kucintai begitu mudahnya berkhianat. Bahkan pernah merajut kasih sebelum akad nikah itu terjadi.

Tapi nyatanya semua hanya seperti omong kosong.

Aku takut kebaikan Zen dan Ibunya h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status