Share

Bab 123. Menguras makanan

“Kita dapat uang sebanyak itu darimana, Clara. Ya Allah. Seharusnya ini hari bahagia, kami.“

Aku menyugar rambutku, rasa lapar yang aku tahan sedari tadi menguar begitu saja. Bahkan pernikahan aku dengan Sherly dulu aku tidak sepusing ini.

Aku menjatuhkan badan ini ke ranjang. Memijit pelipis yang begitu berat.

Aku mendoyongkan badan ini dengan tumpuan kedua lengan. Sesekali aku mendongak. Memejamkan kelopak mata ini.

TOK!TOK!TOK!

Aku terlonjak kaget dan seketika bangkit. Dengan segera aku mengusap kasar wajah ini. Sementara Clara hanya menatapku.

Aku segera membukakan pintu. Ternyata Lelaki yang mengaku sebagai pamannya itu.

Aku meneguk ludah ini sendiri, rasa sungkan semakin mendera, mengingat jumlah utang yang tidak sedikit oleh beliau.

“Mau langsung ke Jakarta?“ tanyanya.

Aku langsung mengangguk setuju dan melangkah keluar.

Sementara Paman masih diam di tempat dan sesekali melongok ke dalam.

Kini sudah tidak kuhiraukan lagi, arah ke mana pembicaraannya. Sudah cukup beban yang ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status