Share

Kemalangan Demi Kemalangan

"Rum Rum ...."

"Rio, bertahanlah!" tiba-tiba hening.

"Bang Rio kenapa?" teriakku menggigil. Tidak satu orang pun yang mendengar. Ingin rasanya menangis. Jantungku gemuruh hebat. Apa yang terjadi pada suamiku, Tuhan?

Mondar mandir melupakan Alya yang sudah duduk sempurna menatap bingung ke arahku.

"Mama, ngapain kayak setrikaan? maju mundur?" tanya Alya heran. Tanganku gemetar. Kupeluk Alya ketakutan.

Napas ini tidak lagi beraturan tarikannya.

"Rio terpeleset di kali, ada ular tadi, Rum. Rio ... eh Rio dipatuk, sekarang gak bisa ngomong, tolong, Rum! panggilin keluarga sekarang. Pergi ke rumahku katakan pada Kinanti untuk menyiapkan mobil. Kita bawa Rio ke rumah sakit?"

"Apa!"

Rio-ku kenapa? Lemas sudah kaki ini. Penjelasan Gilang membuat tubuhku rasa melayang tak berpijak pada Bumi.

Suamiku tercinta, lelaki yang begitu mencintai meski dengan cara sederhana.

Tuhan ... tolong dia!

Dalam keadaan bingung, kalut entah harus melakuka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status