Share

Mencari Biang Keladi.

"Dik," panggil Bang Rio setelah membuka netranya yang beberapa waktu lalu tertidur.

Aku menyeka ujung mata, tanpa sadar ternyata aku ikut terlelap di sampingnya.

"Iya sayang, Rum di sini," jawabku mendekat kewajahnya. Kugenggam tangan berinfus itu, mentransfer kekuatan agar hatinya tenang.

"Mama, mana?" tanyanya lemah. Betapa ia anak yang berbakti. Andai saja Bang Rio tahu seperti apa watak asli ibunya itu.

Ah, aku tidak tega mengatakannya. Suatu hari Bang Rio akan melihat sendiri seperti apa Wanita yang ia anggap malaikat itu di belakangnya.

"Tadi di sini, mungkin pulang sebentar, atau ke depan. Apa mau Rum cariin?" tawarku basa-basi.

Tante Sari tidak pamitan entah ke mana. Aku curiga, bercampur bingung, entah mengapa hati ini menangkap' signal waspada, melihat tingkah ipar dan Tante Sari yang berbisik melirik Bang Rio saat pingsan membuat aku bertanya-tanya.

Apa mereka merasa senang dengan kejadian yang menimpa suamiku?

Sekarang aku ikut bingung mau menjawab pertanyaan Bang Rio
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status