Share

Menunggu Pemindahan Kekuasaan

“Aslan Abdurrahman!” Fattan berteriak hendak menyerang Aslan.

Teriakan yang sama sekali tidak dihiraukan oleh Aslan. Dia menggandeng tanganku untuk menuruni panggung pelaminan. Kami sama sekali tidak menoleh ke belakang. Walau tanpa melihat, aku yakin wajah-wajah yang ada di belakang kami adalah wajah penuh kemarahan dan kemalangan.

Hisyam segera menahan menantunya itu. Aku dengar Hisyam mengatakan sesuatu pada Fattan.

“Biarkan dia pergi. Kita akan mengurus semuanya besok. Kita selesaikan dulu pesta kita malam ini.”

Aslan menggenggam erat tanganku. Kami berjalan menuju ke lobby. Ratusan pasang mata memandang kagum dan takjub pada kami. Pasangan ideal yang baru saja memenangkan pertarungan. Begitulah yang aku rasakan saat ini. Aku merasa puas karena telah memukul telak mereka yang bertahun-tahun menjadikanku sebagai bahan mainan.

Aku harus berterima kasih pada pria yang sedang menggandengku ini. Dia sungguh seperti malaikan penyelamat. Saat kami tiba di depan lobby, kamera wartawan
Ans

Iyaa... dateng kan dia...

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status