Share

Bab 48 Membawa Maura

"Dia pingsan, Lus. Bekas tamparannya sangat jelas. Kamu bisa dituntun karena melakukan penganiayaan."

Pak Bara berkata seperti itu sembari msmeperlihatkan kondisi Mila yang sangat menyedihkan. Pipinya bengkak karena bekas tamparan Lusi, tidak lupa juga rambut yang sudah acak-acakan.

Di dalam sana juga, Lusi melihat Maura tengah menangis meratapi kakaknya yang sedang terbaring lemah. Saat ini, Lusi seperti tertampar oleh fakta di depan mata.

Kenapa dia melakukan ini semua? Pertanyaan itu muncul berulang-ulang di benaknya. Emosi dan amarah membuat akal sehat Lusi hilang.

Sungguh, ini bukan hal yang dia inginkan. Sejauh ini, Lusi sudah bisa menahan diri untuk tidak bersikap kasar. Tetapi, karena Mila yang menyerang duluan, dia jadi tersulut api amarah. Hingga terjadilah perkelahian ini.

Menyesal pun sudah tak ada gunanya lagi. Semua sudah terjadi dan Lusi harus bisa membela diri.

"Bapak tahu, kan, kalau aku melakukan itu semua karena dia yang memulai. Bisa dilihat di CCTV di sana. Kalau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status