Share

Bab 55 Wanita Bernama Sinta

Lusi dan Pak Bara sudah di depan pintu rumah kecil itu. Tanpa berpikir panjang lagi, langsung mengetuk pintu.

Tidak ada sahutan. Lusi menoleh pada Pak Bara. Meminta pendapat, apa yang harus dia lakukan.

"Ketuk lagi saja, Lus. Toh belum tiga kali, kan?"

Lusi mengangguk paham dan langsung mengetuk pintu kembali. Awalnya tak ada yang menyahut, lalu saat hendak mengetuk ketiga kali, seseorang membukanya dengan sangat kasar.

Tampak wanita paruh baya dengan dandanan yang sangat menor. Walaupun demikian, itu tidak bisa menyembunyikan kerutan-kerutan di wajahnya. Bahkan, dengan dadanan itu, malah terlihat sekali kalau dia sudah menua.

"Siapa, ya?!" tanyanya dengan nada sinis dan tatapan menyelidik.

Lusi menatapnya datar. Dari cara memandang dan menyambut tamu saja sudah terlihat kalau wanita ini kurang tatak krama.

"Dengan Bu Sinta?" tanya Lusi berusaha beramah tamah.

Walaupun perangai Tuan rumah kurang baik, setidaknya Lusi masih waras dan tidak membalasnya dengan keburukan.

Wanita itu tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status