Share

Balita Tak Berdosa

"A-anak ...."

"Ayok masuk dulu, Sayang."

Suamiku membawa tas bayi, menutup pintu, dan menyuruhku duduk. Dia duduk di sampingku sambil merangkul pundakku.

"Siapa yang memberikan bayi ini, Sayang?"

"Ini Salma, Mas. Anaknya Mas Adam sama Diana."

"Adam ke sini?"

"Gak mungkin dong, Mas. Diana yang ke sini. Kondisi Diana begitu memprihatinkan, Mas. Kayanya mereka sedang dalam bahaya."

"Terus, kamu mau ngurus anak ini? Mas gak setuju. Kalau balita ini dalam bahaya, berarti ibu atau bapaknya bermasalah. Mas gak mau keluarga kita ikut bermasalah atau terancam dalam bahaya karena anak ini."

"Ta-tapi, Mas a-"

"Besok kita kembalikan anak ini. Kalau tidak ada yang mau mengurusnya, kita serahkan ke panti asuhan."

"Mas ...."

Mas Hafidz tampak murka. Aku tidak bisa menyalahkan pilihannya. Memang benar, keluarga kami bisa terancam bahaya. Entah siapa musuh Diana.

"Salma, jangan nangis yah."

Anak ini terus menangis. Sepertinya dia lapar. Aku buka tas bayi yang dibawa. Ada susu dan beberapa pakaian.

"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status