Share

Kinan Menitipkan Anaknya

"Kita pulang, Sayang."

"Tapi, Mas ...."

"Pulang, Mir."

"Aku tahu suami kamu tidak akan mengizinkan. Aku juga malu mengatakannya, tetapi cuman kalian yang bisa melindungi Salma."

"Gak usah banyak omong kosong, Adam. Kamu bertaubat saja di sini. Tidak usah melibatkan kami dalam masalah kamu. Ayok, Sayang, kita pulang."

Aku tak bisa melawan Mas Hafidz. Dia benar-benar marah. Padahal, biasanya tidak seperti ini. Mungkin, amarah menggelora karena sikap Mas Adam yang dulu hampir mencelakaiku. Wajar, kalau suamiku bersikap demikian.

"Mas, harusnya kita dengarkan dulu tujuan Mas Adam ngomong kaya gitu," ucapku sesampainya di teras rumah Tiara, setelah banyak diam selama perjalanan.

"Lebih baik kita tidak usah tahu, Sayang. Bukan urusan kita."

"Tapi Mas, tahu saja dia sedang punya masalah besar. Kasihan juga anaknya kalau sedang dalam bahaya."

"Mir, bukan maksud Mas dendam sama Adam, tapi Mas tidak mau keluarga kita dalam bahaya karena berurusan dengannya. Sudah kita urus saja keluarga kita,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status