Share

Bab 62

"Iya, Bu. Lain kali kami pasti hati-hati. Kami berdua mohon maaf, karena sudah membuat anak Ibu celaka," ujarku penuh sesal.

Lebih baik merendah, agar lawan bicara Iba. Kalau terus merasa benar dan berbicara kasar, yang ada makin runyam urusannya. Mengalah, bukan berarti kalah.

Menghadapi orang, tidak perlu dengan sok jagoan, jika dengan lemah lembut saja bisa.

"Iya. Mau bagaimana lagi. Yang namanya naas, tidak bisa diprediksi. Kalian sudah mau bertanggung jawab dan mengantarkan anak saya pulang saja, saya sudah bersyukur. Saya tidak tahu mana yang salah, dan mana yang benar, karena tidak ada di tempat kejadian. Mungkin saja memang anak saya yang meleng tidak memperhatikan jalanan, atau memang kalian yang salah karena terlalu asyik berbicara. Jadi, saya tidak mau memperumit keadaan. Saya sudah memaafkan kalian, dan kalau bisa, maafkan juga anak saya karena sudah merepotkan kalian," ujar Ibunya Danu legowo.

"Terimakasih, Bu. Sekali lagi, saya mohon maaf atas kejadian ini," ucapku ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Tis Lingga
Where are you Thor ?..masa stengah jalan gini,sih ?..
goodnovel comment avatar
Tis Lingga
mana lanjutannya ?,kok "on going" terus ?..ayo doooong thor...
goodnovel comment avatar
Nana Lyana
kok cerita.a nanggung yah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status