Share

Bab 30. Menang Taruhan

"Aku udah enakan, Ma. Gak usah dibawa ke sini makan malamnya. Biar aku ikut makan malam di meja makan sama mama dan Abi."

"Jangan dipaksain, Za. Kalau cuma pengen makan sama mama dan Abi, kita bisa kok bawa semua makanannya ke sini. Jadi kita sama-sama makan di kamar kamu aja."

Zahera tertawa dengan paksaan ibu mertuanya. Bahkan sampai membuat ide dengan kerelaan makan bersama di kamar, hanya demi Zahera tetap istirahat di sana. Padahal biasanya, Mama Anita paling anti kalau ada yang makan di dalam kamar kecuali memang sedang sangat sakit.

"Tapi aku sungguh sudah sehat, Ma. Nih, suhu tubuh aku sudah normal. Tadi dicek tekanan darahnya sama mama juga udah naik kan? Gak ngedrop lagi. Aku capek lho, Ma. Rebahan dari pagi. Pengen lenturin otot-otot juga."

"Huh, kamu tuh selalu aja keras kepala. Susah banget dibilanginnya," keluh Mama Anita yang kemudian menurut dan membantu Zahera berjalan menuju ruang makan.

"Perempuan kan gak boleh sakit lama-lama, Ma."

"Kamu lagi nyindir mama ya?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status