Share

35. Hanyut dalam luka

Alhamdulillah.

Dokter beserta lima perawat datang cepat untuk menangani Han. Bersyukur dan banyak puji-pujian Ayudia tuturkan untuk Sang Pencipta. Juga untuk dokter yang begitu lihai dan cekatan menangani Han. Bayi yang belum genap selapan itu kembali bergerak normal. Tak lagi kejang seperti tadi. Namun gerakannya melambat, lebih lambat lagi.

Dokter meminta orang tua Han dan Mim ke ruangannya.

"Ada yang ingin saya sampaikan, mari Pak ... Bu, ke ruangan saya." Ujar dokter. Perawakannya tinggi bongsor, ia juga memakai hijab dan kacamata melingkari inderanya. Giginya penuh dengan pagar besi yang berkilau bak berlian. Jalannya agak pincang, entah karena apa. Kewibawaan kurang menyertainya, jika belum pernah berada di poli bagiannya, mungkin orang akan mengira ia bukan dokter. Jas putih yang biasa menjadi kebanggaan teman sejawatnya juga tak ia gunakan.

Ammar mengangguk tegas, beda dengan Ayudia yang masih terus-terusan menyeka pipi yang basah. Mereka jalan se

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status