Share

37. Bukan pilihan

Usai kabar meninggalnya Mim sampai ke telinga Ayudia, perempuan tersebut menjerit tragis. Ia tak rela anaknya pergi. Ayudia ingin hidup dengan Mim dan Han. Walau belum ada tiga bulan mereka bersama, namun jalinan batin terpaut kental.

Raga Ayudia ikut lemah, Uti dan Atuk terpaksa tak diberi kabar karena kondisinya yang kurang baik. Akan sulit kala orang sepuh tersebut melakukan perjalanan ekstrim. Hanya Pak Lik Ayudia yang berkunjung untuk ikut mengantar sang cucu yang belum sekalipun beliau temui sebelumnya.

Selang seminggu kepergian Mim, Han menyusul. Pikiran-pikiran buruk Ayudia sempat nyalang ke arah sana, namun ribuan do'a tetap ia lantunkan untuk keselamatan Han. Bayi mungil itu yang jadi sebab Ayudia kuat. Kini, kabar kematian Han tersiar di penjuru pesantren, juga seluruh kampung.

Ayudia tak kedip memandang jasad tak bernyawa Han, bulir tak lagi jatuh. Ayudia tak lagi bisa menangis.

Untunglah kerangka dan memori Ayudia adalah buatan Tuhan, jik

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Anggra
ooohhhj...bahagianya liat si Ammar mnderita Krna pnyesalannya kek gini..smoga ja Dia stelah cerai Dia mndpatkan laki² yg bisa mnerimanya dan mmbahagiakan Dia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status