Share

Apa yang direncanakannya?

Malam ini mataku enggan untuk terpejam. Teringat isi pesan wanita yang masih berstatus jadi mertuaku itu. Katanya dia akan berkunjung ke rumah karena rindu dengan cucunya. Aku bingung harus bagaimana, tak mungkin aku melarangnya berkunjung ke rumahku. Biar bagaimana pun juga Naisya adalah cucu satu-satunya dan aku masih berstatus sebagai istri dari anak semata wayangnya.

Tapi suamiku sudah lama pergi dari rumah dan sampai saat ini tak kunjung pulang lagi. Nanti mama malah bertanya lelaki itu dan apa yang hendak aku jawab? Apalagi beliau itu asam lambung kronis yang tak boleh banyak pikiran dan beliau dulu juga berharap agar kami hidup selamanya bersama. Mertuaku itu begitu baik sekali padaku, bahkan dia menganggapku sebagai anak kandungnya sendiri bukan menantu.

‘’Ya Allah, aku harus bagaimana ini? Apa ini waktunya aku jujur ke Mama?’’

Aku mengusap muka berkali-kali dan menghempaskan tubuh ke tempat tidur. Kupandangi Naisya sudah terlelap. Ya, karena seharian dia tak tidur siang karen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status