Share

Kenapa?

Ucapan Mama membuat aku ingin segera mengakhiri kebohongan ini. Tampak Mama sudah melangkah keluar dari rumah dan menuju pagar. Aku menghela napas gusar.

‘’Sabar, Nel. Ini bukan waktu yang tepat untuk kamu bicara dengan Mama,’’ lirihku mengingatkan diri sendiri.

Aku melangkah ke luar. Mataku tertuju kembali pada mama mertua yang tengah menaiki taksi dan hilang seketika dari pandanganku. Bergegas aku melangkah dan mengunci pagar kembali. Aku tak mau jika nanti lelaki pengkhianat itu menginjakkan kaki ke sini lagi.

‘’Eh, Mamanya Naisya? Udah sehat?’’

Aku mencari sumber suaranya. Eh, ternyata bu Aira di sebelah rumahku. Tampak dia tengah menyapu halaman. Mungkin dia tahu dari beberapa postingan para fans-ku yang mendo’akan aku sewaktu kecelakaan itu. Ya, walaupun usianya tak muda lagi, namun wanita itu pandai bermain sosial media. Aku sudah kenal siapa bu Aira. Dia begitu baik, ramah, dan suka bermain sosial media guna menghibur diri katanya.

‘’Alhamdulillah, lumayan membaik, Bu. Ibu kap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status