Share

Tetap Datang

Asli sih, ini parah banget. Sumpah. Bisa-bisanya aku ngaku-ngaku kalau Bang Ayas adalah calon suamiku!

Entah kenapa hanya nama itu yang ada di kepalaku saat ingin menyombongkan diri di depan Agam. Padahal tanpa menyebutkan embel-emel 'abangnya Acha' pun Agam pasti tidak akan bertanya dengan detail siapa calon suamiku.

Efek potong rambut sepertinya membuat pemikiranku jadi ikut pendek. Sumpah. Nyesel.

Mana aku ngomong kayak pakai toa lagi. Benar-benar lepas kontrol!

Semoga ya, semoga Tio tidak mendengar pengakuan konyolku itu. Dia pasti akan meledekku habis-habisan karena menganggap aku belum move on.

Sampai di kos-kosan, aku masih terus memikirkan hal itu. Bagaimana kalau tadi ada yang iseng merekam, lalu menyebarkan video itu dan sampai ke tangan Bang Ayas? Oh, tidak!

Aku meninju bantal, menggigit, dan menenggelamkan wajah. Berharap dengan begitu, semua kekesalanku berkurang.

Saat sedang uring-uringan, tiba-tiba ponsel bergetar.

Ya Allah. Tio!

Bagaimana, dong? Tolong. Siapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status