Share

Bab. 61. Nurul Kecewa

"Menu sederhana. Kalau dokter menunya harus sehat, kan? Biar staminanya terjaga membantu orang sakit."

Aku menata makanan di atas meja sofa. Ikan bakar, sambal kemangi, sayur bening campur-campur, dan acar mangga kesukaannya. Sederhana bukan? Juga jus buah dan sop buah. Untuk makan malam biasanya tinggal makan buah aja, kecuali memang lapar sekali barulah Hasyim minta nasi dan lauknya.

"Mau disuapin." Ia membuka mulut seperti anak kecil ke arahku

"Aaaaaaaaa." Kusendokkan nasi ke mulutnya lalu mencubit ikan bakar yang sudah dibaluri bumbu sederhana

"Masya Allah. Enak. Apalagi disuapin sama kamu." Mulai lagi deh, gombalan mautnya meluncur. Meski sudah hapal, tapi tetap saja aku meleleh dibuatnya

Dan adegan suap-suapan pun kami lakukan. Nikmatnya menjadi berlipat ganda. Bukan sebab makanannya melainkan dengan siapa kita menyantap makanan ini

Saat kami tengah asyik menikmati makan siang, pintu di ruangan ini diketuk. Aku hendak beranjak, tetapi langsung dilerai oleh Hasyim. "Biar aku saja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status