Share

Digag*hi Demit (2)

"Arkghhhh, Eyang!" jerit Santo dari luar.

Eyang Putri terjingkat kaget. Dia segera bangun dari tidurnya. Wanita renta itu berjalan tergopoh-gopoh keluar dari kamar. Suara teriakan Santo masih terdengar nyaring membuat Eyang Putri kalang kabut.

"Dimana koe, Santo!?" panggil Eyang Putri.

"Ada apa, Mbok?" tanya Sunandar yang kini juga berdiri di ambang pintu kamarnya.

"Ndak tau, Ndar. Tapi kedengarannya Santo teriak-teriak. Ini Mbok mau cek dulu," sahut Eyang Putri.

"Suaranya dari belakang sana, sepertinya dari arah sumur. Biar Nandar temani periksa keadaan, Mbok."

Sunandar berjalan dengan langkah perlahan. Pria itu segera keluar ke belakang rumah bersama Eyang Putri. Keduanya kaget saat mendapati Santo dalam keadaan telanjang bulat di depan kamar mandi sana.

"Santo, kenapa koe teriak-teriak seperti orang kesetanan!? bikin kaget saja, ono opo!?" sentak Eyang Putri.

"Kenapa juga koe tel*njang bulat begini tengah malam?" timpal Sunandar.

"A-anuku ... anuku sakit sekali, Pak Lek," erang S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status