Share

Teror Untuk Si Lambe Turah

Sementara itu, di sebuah rumah sederhana, seorang wanita dengan badan subur tampak berkali-kali mengintip dari celah jendela. Entah kenapa, malam ini dia begitu cemas. Sejak tadi dia merasa ada yang mengawasi gerak-geriknya.

"Si Bapak ini kemana toh? kok yaa lama sekali mancing di sungai!? lama-lama kusuruh ngawinin ikan sekalian, biar ndak usah pulang!" omel Bu Rustam dengan mulut mengerucut.

Sesekali, wanita berisi itu tampak mengusap tengkuknya yang meremang. Udara sekitar terasa berbeda, dingin dan mencekam. Terlebih burung hantu sejak tadi tak mau berhenti berbunyi, membuat suasana semakin seram saja.

"Kenapa aku jadi was-was gini yo? mana Bapak ndak pulang-pulang. Wis lah, mending aku tidur saja duluan, toh pintu depan ndak aku kunci," gumamnya.

Bu Rustam berjalan masuk ke kamarnya. Dia naik ke atas amben kayu, lalu merebahkan diri disana. Wanita itu tidur terlentang, dia menutupi hampir seluruh tubuhnya dengan selimut.

Baru saja akan memasuki alam mimpi, hawa dingin menerpa waj
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status