Share

Menjajal S4ntet

Waktu berlalu cepat. Malam kembali hadir menyapa. Suasana begitu terasa sunyi. Kartasakti murung dipeluk kesendirian.

"Mbok ... saat aku ditinggalkan Bapak, duniaku bergetar, tapi aku masih baik-baik saja. Tetapi, saat sampean yang pergi, kenapa duniaku bisa sehancur ini, Mbok. Aku kudu piye hidup di dunia yang ndak ada sampean di dalamnya?" gumamnya sambil memeluk baju usang milik Rukmini.

Kartasakti mengendus sisa aroma khas yang menempel di kain itu. Aroma yang selalu bisa menenangkan dirinya. Aroma yang mulai saat ini akan dia rindukan selamanya.

"Aku kesepian, Mbok. Rasanya sakit sekali. Aku hilang arah, ndak tau harus berbuat apa," imbuhnya.

Hari ini dia habiskan menangis di kamar ibunya. Dia meringkuk di pojok ruangan, menangis seperti anak kecil yang takut ditinggalkan.

Mata Kartasakti memicing. Dia melihat sedikit robekan kain disana. Dia yakin betul, itu bukan milik ibunya. Tapi, milik siapa? Kartasakti tampak berpikir sejenak. Lalu, mendadak rahangnya mengetat.

"Pasti rob
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status