Share

164. Menemui Guru

Parwati tak bisa menahan tangisnya begitu melihat kondisi kakaknya yang mengenaskan. Dia memeluk erat Utari yang belum juga sadar.

"Aku tidak akan puas sebelum mencabik-cabik durjana itu!" geram Parwati. Hatinya begitu terguncang. Dia merasa sangat bersalah. Kakaknya bisa jadi begini karena ulahnya yang egois. Begitulah yang ada dalam benaknya.

Saka segera meminumkan tuak ke mulut Utari agar kondisinya segera membaik.

Nari Ratih menerangkan kalau dia sudah membuat pemuda itu mandul. Bahkan tidak bisa menggunakan benda keramatnya lagi.

Saka tersedak mendengarnya. Melihat keadaan Utari yang malang begini, wajar saja kalau istrinya emosi lalu melampiaskan dengan cara seperti itu. Tak terbayangkan seandainya dirinya yang mengalami seperti itu.

Tiba-tiba di luar kereta ada suara memanggil. Saka membuka pintu. Walau gelap tapi masih bisa melihat dua orang berdiri.

Kantadalu dan yang satunya sudah pernah melihat, mungkin kakaknya Parwati.

"Akhirnya kutemukan juga!" ujar Kantadalu.

Se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status