Share

31. Kilas Balik

Chan sedang duduk di depan pendopo. Ia meneguk teh buatan istrinya dengan senyap. Sejak sejam yang lalu, Chan setia menemani Ling Yie yang nampak mondar-mandir menunggu Zahra yang tidak lain adalah amanah dari Raja Brawijaya. Padahal, perempuan itu sudah berjanji akan pulang hari ini. Namun, sudah larut malam pun batang hidungnya belum terlihat jua.

"Kenapa dirisaukan? Zahra bukan anak kecil lagi yang harus ditunggu waktu kepulangannya." Begitulah Chan. Semenjak diamanahkan Raja tentang Zahra sebenarnya dia kurang setuju. Mau bagaimana pun, Zahra masih memegang sebutan 'kutukan' yang benar-benar mencelaikai beberapa orang di sekitarya. Jika bukan karena Ling Yie yang memaksa ia tidak akan mungkin bermukim di wilayah terpencil sambil merawat perempuan berlogo 'kutukan'.

"Chan!" Mata Ling hampir keluar jika saja urat sarafnya tidak bekerja dengan baik. "Zahra adalah perempuan biasa! Kemampuan bela dirinya masih sangat minim! Bagaimana jika sesuatu di dalam hutan me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status