Share

47. Prasangka Buruk

Acasha bangun dari posisi tidurnya ke posisi duduk. "Tuan Athan?" sapanya ragu-ragu. Kemunculan Athan di pagi hari ini sungguh di luar ekspektasi.

Athan mengangkat wajahnya dari buku dan beralih menatap Acasha. "Ah, Acasha. Apa aku membangunkanmu?""

T-Tidak, kok. Eum, ini memang waktunya saya bangun," jawab Acasha sangat gugup. Sebisa mungkin, ia menghindari kontak mata dengan Athan.

"Syukurlah kalau begitu," balas Athan, sangat tenang.

Ingin sekali, Acasha bergegas bangkit dan lari dari sana. Tapi, tubuhnya seperti terkunci, seakan ada magnet tak kasat mata yang menarik tubuhnya sangat kuat agar tetap melekat erat dengan ranjang.

"Eum, kalau boleh tahu, apa yang Tuan lakukan di sini? Apa Tuan ingin bertemu Demian? Oh, pasti dia sedang mandi, ya? Jadi, Tuan menunggu di sini," celoteh Acasha harapa-harap cemas. Ia tidak ingin menjadi alasan kedatangan Athan kemari.

Mendengar ucapan Acasha, seketika Athan menutup buku dan berdiri. Ia mendekati Acasha sambil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status