Share

Ch 29

"Katakan!" pinta Arumi dengan menahan napas. Dia terlihat sangat gugup karena baru kali ini berani menghampiri Randika.

"Apanya," ujar Randika menekuk dahi.

"Katakan semua perasaanmu padaku. Aku ingin mendengarnya," desak Arumi.

"Bukankah Aku sudah mengatakanya waktu kita di bukit."

Arumi melongo. Dia tidak mengira semua yang di katakan Randika waktu di bukit adalah benar. Meski sebenarnya waktu itu, dia sempat berfikir keras hingga membuat kepalanya pusing.

"Aku pikir kau hanya bercanda waktu itu. Karena kau menimbang-nimbang saat mengatakan akan menikahiku, makanya tidak aku perdulikan," ujar Arumi dengan nada suara yang semakin turun.

"Apa! kau bilang aku bercanda!" teriaknya tidak percaya. Randika benar-benar merasa malu. Ternyata ungkapan perasaanya di anggap candaan oleh Arumi.

"Itu karena kau yang selalu berbuat sesuka hatimu."

"Kenapa kau selalu salah paham dengan kata-kataku."

"Memang apalagi yang harus

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status