Share

Ch 83

"Apa kau ingin makan sesuatu sebelum pulang Sayang?"

"Tidak, aku ingin makan masakan Claudia, sudah dua hari kau memberi ku bubur yang tidak ada rasanya."

Randika terkekeh. "Itu karena mulutmu yang tidak enak, jangan salahkan buburnya."

Arumi tersenyum dia berjalan ke kamar mandi dengan pelan, menatap pantulan kaca yang menampak-kan dirinya. Wajahnya terlihat tirus entah karena kurang tidur dua hari ini atau karena mimpi buruk tentang Randika yang akan meninggalkan-nya selalu datang.

"Apa yang kau lihat?" ucapnya saat bayangan Randika muncul di dalam cermin.

"Kekasihku, dia tampak cantik meski dengan wajah pucat."

Randika mendekat lalu memberikan ciuman pada pipi wanita yang kini membuatnya jatuh cinta. Dan bukannya marah Arumi malah tertawa. "Kau mulai lagi."

Randika memeluk Arumi dari samping dan mencium bahunya yang masih di selimuti k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status