Share

Bab XLIX - Halusinasi

Berinsiatif mengambil langkah kembali, justru Rose didesak oleh Halbert yang memaksa kehendak tiba-tiba. Ia merebut kesempatannya dalam sekejap, mencicip setetes madu yang menggoda.

“Apa ini hanya perasaan sesaat? Aku yang mayat hidup ini masih bernafsu bahkan setelah membunuh wanita yang pernah aku cintai?” gumam Halbert.

Lantas berbisik di dekat lehernya, “Kau wanita yang merepotkan. Berhati-hatilah saat kau mengikuti karena kau akan lebih cepat mati.”

“Kenapa? Kenapa aku akan lebih cepat mati jika mengikutimu?” tanya Rose bingung.

“Kau tahu aku ini apa. Serta tujuanku kembali dibangkitkan oleh seseorang. Jadi mengapa kau berpikir seolah kau takkan mati?” tuturnya.

“Oh, aku tidak menyangka hal itu.”

Kesepakatan yang membuat mereka menjadi budak sekaligus majikan, kini sepenuhnya terikat sampai tujuan Halbert selesai.

Tetapi, perasaan sesaat yang ia rasakan begitu menggelora seperti masa mudanya dahulu kala. Mau bagaimanapun yang pahit akan terasa manis, sekali mencicip terutam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status