Share

Menu Dinner

Karena penasaran, Anin pun segera turun ke bawah. Seketika perempuan itu lmendekati Harris dan bertanya tentang masakannya.

“Enak kok sayang, jangan khawatir,” kata Harris menenangkan Anin.

“Pasti kamu melihat ayah ya,” tanya Ibu Harris, Anin menganggukkan kepalanya, tebakan wanita paruh baya itu benar. “Jangan pikirkan tentang ayah, Nin. Lebih baik kamu segera duduk dan makan msakan buatanmu,” lanjutnya.

“Baik Bu,” sahut Anin. Perempuan itu lantas mengambil piring dan nasi berserta lauk pauknya kemudian duduk di sebelah Harris. Ia mulai suapan pertamanya, lidahnya merasakan makanan tersebut dan ternyata benar, rasanya tak seburuk yang ia kira.

Mereka menghabiskan makanannya sembari mengobrol tentang banyak hal, pembuka topik pembicaraan adalah Harris. Berbeda dengan anak dan istrinya, Tuan Setya duduk di ruang kerjanya dengan menahan lapar. Sebenarnya ia menyukai masakan Anin tetapi entah mengapa ia gengsi untuk makan bersama mereka.

“Terpaksa menunggu sampai mereka selesai makan,” g
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status