Share

Bab 08 - Hutan Musibah

“Hutan Musibah, cocok untuk pelatihan Teknik Surga Petir milikku ini!” Kong Lao memandang ke arah hutan di depannya. Kemudian, dia melesat masuk ke dalam hutan tersebut.

***

Sementara itu, dua pengawas yang mengawasi Kong Lao, kini tiba di rumah tempat Kong Lao berada. Namun, ekspresi kedua orang itu berubah.

“Adik Ji, sepertinya Tuan Muda tidak ada di rumah. Apakah kau bisa melacak keberadaannya?” Pria yang berpakaian serba hitam bertanya dengan nada khawatir.

“Tenang Kakak Lu, aku bisa melacak keberadaan Tuan Muda!”

Zhan Ji, dia adalah pria yang mengawasi Kong Lao bersama dengan Zhou Lu. Mereka berdua sangatlah setia dengan keluarga Kong, bahkan mereka siap untuk mati demi keselamatan keluarga Kong tersebut.

Zhan Ji berdiri di depan tempat tinggal Kong Lao, kemudian ekspresi wajahnya mulai menjadi serius. “Kakak Lu, ikuti aku. Tuan Muda tengah melesat ke arah bukit bunga.”

Zhou Lu mengangguk, kemudian kedua orang itu berubah menjadi bayangan hitam dan melesat pergi menuju ke arah bukit bunga berada.

***

Kong Lao yang berada di dalam hutan, benar-benar terpana. Dia tidak menyangka akan ada begitu banyak tanaman obat rendah dan berbagai tanaman yang belum pernah dirinya ketahui.

“Banyak tanaman jenis obat di sini. Namun, mengapa tidak ada orang yang mengambilnya?” Kong Lao cukup terkejut dengan banyaknya tanaman tersebut.

Lelaki ini segera mendekat dan mengambil satu tanaman, kemudian memakannya langsung. Ada beberapa tanaman yang dirinya masukkan ke dalam cincin ruang.

Tepat saat Kong Lao melangkah beberapa meter, geraman terdengar di sekitarnya. Pandangan lelaki ini menyapu seluruh area, sampai akhirnya berhenti tepat di semak-semak tak jauh dari tempatnya berada.

Kong Lao mendekat, dia menggunakan teknik peringan tubuh yang dimiliki Klan Kong. Dirinya mendapatkan teknik tersebut karena dalam rumahnya ada beberapa buku teknik dasar.

Tiba di semak-semak, Kong Lao melihat seekor serigala tengah saling menatap dengan seekor laba-laba besar.

“Apakah ini monster tingkat dua, aku tidak menyangka bahwa tubuh mereka setinggi lima meter.” Kong Lao cukup terkejut, dia tidak menyangka bahwa monster tingkat dua mirip monster tingkat lima di dunia sebelumnya.

‘Sepertinya hanya ilmu saja yang menurun. Sementara monster dan dunia ini semakin meningkat.’ Kong Lao langsung memahami dunia tempatnya berada sekarang.

Serigala dan Laba-laba saling bertarung. Racun laba-laba menyebar ke segala arah. Serigala sendiri meraung dan menghancurkan jaring milik laba-laba.

Kong Lao terus mengamati, dia melihat apa yang menjadi penyebab mereka bertarung tersebut. pandangan Kong Lao terus berkeliaran sampai akhirnya berhenti di sudut pojok tempat laba-laba berada.

‘Telur?’ Kong Lao melihat ada delapan telur yang dijaga oleh jaring-jaring berwarna ungu. Kemudian, terdapat bunga aneh yang tumbuh di tengah-tengah tempat tersebut.

‘Serigala ini apakah mengincar telur laba-laba itu?’ Kong Lao cukup bingung, sampai akhirnya dia melihat bahwa mata Serigala terarah ke bunga yang berada di sarang tempat telur berada.

‘Juga melihat dari pertarungan mereka, Serigala terlihat lebih unggul meski mendapatkan banyak racun dari laba-laba tersebut.’ Kong Lao dengan cepat membuat spekulasi.

Lelaki ini sedikit menyusutkan matanya, kemudian dia mengeluarkan pedang dalam cincin ruang. Di mana pedang tersebut dia dapatkan di dalam rumah sebelumnya.

Aliran aura mulai menyelimuti pedang tersebut, kemudian percikan petir mulai terlihat melilit pedang itu.

Detik berikutnya, Kong Lao melintas dan muncul dalam sekejap di belakang serigala besar tersebut. pedangnya berayun dengan cepat membuat monster itu tidak sadar nyawanya telah dicabut.

“Slash!” potongan halus terlihat, kepala serigala jatuh. Monster itu memiliki ekspresi terkejut. Dia tidak menyangka bahwa dirinya telah mati dengan serangan dadakan.

Laba-laba yang merupakan musuh monster serigala, dengan cepat sadar kembali. Ekspresi wajah monster ini menunjukkan tanda bahwa dia penuh akan kewaspadaan.

Kong Lao sama sekali tidak peduli dengan monster laba-laba tersebut. Dia memandang ke arah monster serigala dan memasukkan seluruh tubuh monster tersebut ke dalam cincin ruang.

Selepas itu, Kong Lao berbalik dan melesat pergi. Dia tidak ingin berlama-lama di tempat tersebut.

Laba-laba memandang ke arah kepergian Kong Lao, kemudian dia berbalik dan mulai menyelimuti telur-telur miliknya itu.

***

Zhan Ji dan Zhou Lu tiba di bukit bunga. Mereka memandang bukit tersebut, kemudian Zhan Ji mengerut karena dia merasakan adanya aroma tuan mudanya tersebut.

“Bagaimana?” Zhou Lu bertanya dengan nada khawatir.

“Tenang, Kakak Lu. Menurut penciumanku, tuan muda sepertinya berada di Hutan Musibah!” Zhan Ji menjawab dengan ekspresi serius. Dia tidak menyangka bahwa tuan mudanya berada di hutan tersebut.

“Apa kau bilang!” Zhou Lu terkejut, kemudian ekspresinya menjadi serius. “Kita harus mengejar! Hutan Musibah bukanlah tempat main-main!”

Zhan Ji mengangguk setuju, kemudian kedua orang ini melesat cepat menuju ke Hutan Musibah. Mereka tidak ingin terdapat kecelakaan di sana nantinya.

***

Kong Lao yang sudah meninggalkan area pertarungan dua monster. Kini tengah berkeliling di sekitar, dia benar-benar cukup penasaran dengan hutan yang dikatakan musibah tersebut.

Kong Lao yang tengah mengelilingi daerah sekitar tanpa sadar memandang ke arah batu hitam penuh dengan tanaman merambat.

Lelaki ini cukup penasaran, dia segera mengubah haluan menuju ke batu tersebut. Tak butuh waktu lama, dirinya tiba di depan batu hitam itu.

“Tanaman ini entah mengapa seakan menutup sesuatu.” Kong Lao dengan santai menekan tanaman tersebut.

Ekspresi wajah Kong Lao menjadi serius, dia segera membuka tanaman merambat tersebut. Kemudian, dia melihat lubang yang cukup besar dan dalam.

“Gua apa ini? Juga cukup tersembunyi.” Kong Lao benar-benar terkejut akan gua tersebut. Dia melangkah masuk dengan kewaspadaan yang tinggi.

“Tidak ada apa-apa, bahkan nafas hewan sekalipun sama sekali tidak ada di tempat ini. Cukup aneh untuk tidak ditempati sesuatu.” Kong Lao berkata sambil mengerutkan keningnya.

Lelaki ini dengan cepat menyalurkan aura ke telapak tangannya. Kemudian sinar mulai terlihat dan menerangi gua tersebut.

Kong Lao melangkah maju, dia ingin melihat apa yang berada di ujung dari gua tempatnya berada tersebut.

Perlahan-lahan, ekspresi Kong Lao menjadi serius. Dia terus maju dan jalan mulai menurun. Suara tetesan air mulai terdengar di telinganya.

Kong Lao perlahan mulai merasakan area gua mulai menjadi basah. Cahaya menyilaukan tepat berada di depan matanya.

Lelaki ini segera menghentikan cahaya miliknya, kemudian dia terus melangkah masuk sampai akhirnya tiba di ujung gua tersebut.

Apa yang dilihat Kong Lao benar-benar membuatnya terpana. Terlihat kolam air jernih yang cukup luas. Di tengah kolam terdapat kerang yang memiliki mutiara hitam.

Kong Lao benar-benar terkejut akan keberadaan kolam itu. Dia perlahan-lahan mulai mendekat dan menyentuh air dari kolam tersebut.

“Dingin!” Kong Lao mengerut, suhu air yang berada di kolam itu benar-benar dingin seolah tengah berada di kutub.

“Air ini, jangan bilang....”

To be Continued.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status