"Anak ini...." Seluruh orang tergerak, terutama Hu Yan Hao. Ia yang melihat ke dalam debu tersebut, cukup terkejut dengan tindakan Kong Lao.Terlihat Kong Lao menghancurkan paksaan Hu Rong, agar tidak merusak Meridian perempuan itu. Namun, itu tidaklah mudah dan harus terkena oleh serangan lawan.Beruntung serangan yang diluncurkan Kong Lao mampu menghilangkan kekuatan lawan, sehingga serangan tersebut hanyalah serangan biasa.Sementara itu, debu mulai menghilang. Seluruh orang yang menonton melihat bahwa serangan Hu Rong melukai Kong Lao. Namun, mereka tidak tahu kisah dibaliknya itu.Hu Rong sendiri terkejut, ia yang mengalami barusan. Jelas jika dirinya tidak dihentikan oleh Kong Lao, Meridian dalam tubuhnya akan hancur."Kamu...." Hu Rong tidak bisa berkata-kata kembali, ia jelas tersentuh dengan tindakan Kong Lao. Jika itu orang lain, kemungkinan tidak peduli.Kong Lao dengan cepat menarik pedang Hu Rong. Semburan darah keluar membasahi pakaiannya. Namun, ekspresi lelaki ini teta
Silakan Dibaca.Bukit yang luas, di mana padang rumput tumbuh membentang jauh. Tidak ada pepohonan, akan tetapi tempat itu sangat cocok untuk bersantai.Terlihat seorang pemuda tengah terbaring pucat di sana. Di sebelahnya terdapat botol yang bertulisan ‘Air Roh.’Air Roh sendiri ialah sebuah ramuan yang paling dicari oleh berbagai orang. Mereka mencari air tersebut untuk meningkatkan kualitas kultivasi mereka itu.Namun, sayangnya pemuda yang meminum Air Roh tersebut, telah ditipu. Botol itu sendiri terlihat mengeluarkan cairan hijau dan tepat saat cairan mengenai rumput di tanah, hal yang menakjubkan terjadi.Terlihat rumput hijau perlahan menguning, kemudian layu dan berubah menjadi potongan-potongan kecil, lalu berakhir diterpa oleh angin. Melihat kejadian itu, racun tersebut menandakan sangat berbahaya bagi makhluk yang menyentuhnya.Pemuda ini mati, akan tetapi sebuah pusaran tak terlihat muncul di langit. Bola putih cerah melesat cepat menuju ke tubuh pemuda tersebut.Tubuh pemu
Hamparan rumput hijau yang luas, terlihat seorang lelaki tengah duduk dengan ekspresi bingung. Lelaki ini memandang ke kanan dan kiri, akan tetapi tidak menemukan apa yang dirinya cari.“Aku berada di mana?” pemuda ini memakai pakaian putih yang mana dilapisi lagi oleh pakaian berwarna biru. Sabuk hitam mengikat pinggangnya, sehingga terlihat pakaian tersebut layaknya milik seorang seniman bela diri.Detik berikutnya, pemuda ini memegang kepalanya segera. Rasa sakit menghantam pikirannya dan berbagai rangkaian ingatan muncul dalam sekejap.Ingatan pertama ialah saat pemuda tersebut berhadapan dengan pria paruh baya. Mata pria paruh baya tersebut dingin dan dirinya mengucapkan kata yang benar-benar menusuk. “Kong Lao, kau benar-benar sampah dan aib Klan.”Ingatan kedua ialah saat pemuda itu berjalan di jalanan kota. Semua orang menertawakan dirinya dan terus mengejek sampah dan tidak berguna untuk Klan. Bahkan ada yang melempari dirinya dengan telur busuk.Ingatan ketiga ialah yang pali
Di pohon tak jauh dari tempat Kong Lao berada. Satu sosok orang berpakaian serba hitam memandang penuh dengan keseriusan. “Aku tidak menyangka, Tuan Muda benar-benar menyembunyikan dirinya.”Pria berpakaian serba hitam ini benar-benar terkejut, dia sebenarnya tahu bahwa tuan muda tidaklah ada harapan. Dia sebenarnya merasa kasihan akan Patriark. Namun, ketika melihat pertandingan di depan mata, perasaan kasihan itu menghilang dalam sekejap.‘Level Tuan Muda sama sekali tidak berubah. Masih nol, akan tetapi aku merasa dia berada di level yang lain.’ Pria serba hitam ini berpikir dengan tenang, kemudian dia tetap diam dan mengawasi tuan mudanya itu.Sementara itu, bayangan hitam terus melesat dan akhirnya masuk ke bangunan megah di kota. Bangunan besar itu berlantai tiga, pemilik asli bangunan tersebut berada di ruangan lantai tiga.Tiba di ruangan lantai tiga, bayangan hitam berhenti di belakang sosok pria paruh baya dalam ingatan Kong Lao sebelumnya. Bayangan hitam menunduk dan berubah
Kota Bulan Merah, sebuah kota yang terletak di antara dua gunung yang paling dikenal gunung kembar. Mereka memiliki ketinggian yang sama dan penuh akan pepohonan yang mana daunnya tertutup oleh salju tebal.Kota ini sendiri memiliki tiga musim yang selalu berganti setiap saat. Ketiga musim itu ialah semi, panas dan salju.Kota Bulan Merah juga dikenal sebagai kota yang memiliki penjualan kayu tertinggi. Hal ini karena berbagai pohon di kota tersebut benar-benar berkualitas bagus.Juga, mereka memiliki berbagai toko yang menjual obat, ramuan, rempah-rempah, senjata dan masih banyak lagi. Tentu dengan hadirnya toko-toko itu, membuat kota semakin semarak.Keramaian kota sangat wajar, banyak pedagang asing yang ingin singgah dan membeli untuk perdagangan di kota selanjutnya.Tidak ada yang berani membuat onar di kota tersebut. Di bawah tuan kota sendiri, ada empat klan terkuat dan ada juga klan-klan kecil yang tentu memiliki kekuatan tidak lemah dari mereka.Kali ini, Kong Lao berjalan di
Pelayan perempuan yang mendengar suara tersebut, seketika merinding dan penuh akan rasa takut. ‘Mengapa sampah ini begitu menakutkan?’Sementara itu, di ruangan atas toko. Seorang perempuan cantik tengah duduk sambil memejamkan mata. Namun, ketika merasakan niat membunuh di bawah. Mata perempuan ini melebar dan tubuhnya sedikit gemetar.“Niat membunuh yang kuat, sudah berapa manusia yang sudah dia bunuh!” Perempuan cantik itu melebarkan matanya. Dia menyadari asal dari niat membunuh tersebut.Hal ini membuat perempuan itu bergegas turun ke bawah dan tepat di lantai satu, dirinya melihat pemuda yang dianggap sampah oleh klannya sendiri.Perempuan cantik tersebut mengerut, kemudian dia merasakan niat membunuh itu berasal dari pemuda di depan. ‘Bagaimana mungkin? Orang yang dianggap sampah memiliki niat membunuh yang begitu padat!’“Oh, apakah kau pemilik toko ini?” Kong Lao yang semenjak tadi mengarahkan niat membunuh ke arah pelayan, segera teralih menuju seorang perempuan yang berada d
“Berhenti, sampah!” Seorang perempuan cantik menghadang perjalanan dari Kong Lao. Tentu hal ini membuat lelaki itu sedikit mengerut.“Siapa kau!” Kong Lao tidak pernah mengenali perempuan di depannya itu. Bahkan dalam ingatan asli pemilik tubuh, tidak ada sama sekali ingatan terkait dirinya.“Cih, ini pertemuan pertama kali kita! Juga, kedatanganku kesini ialah menghentikan kontrak pernikahan kita! Aku ingin memutuskan hal itu!” Perempuan tersebut berkata dengan suara keras.Seluruh orang di sekitar mereka berhenti dan memandang ke arah pertengkaran tersebut. Mereka semua juga mengenali Kong Lao itu.“Hei, mengapa sampah Klan Kong berada di tempat ini!”“Mana kutahu, seingatku dia hidup di pinggiran Klan dan tidak pernah masuk ke dalam Kota!”“Lalu siapa perempuan itu?”“Bukankah dia berasal dari Klan Hu, putri dari Patriark klan tersebut, Hu Rong!”Seluruh warga di sekitar area pertengkaran Kong Lao, seketika ramai. Mereka semua bergosip terkait pertempuran tersebut dan akhirnya ident
“Apakah benar begitu?” Seorang pria paruh baya tengah memandang ke arah luar jendela. Tepat di belakangnya sendiri ialah sosok berpakaian serba hitam layaknya bayangan.“Benar, Patriark. Tuan Muda sepertinya bersembunyi terlalu dalam.” Orang berpakaian serba hitam menunduk ke arah pria paruh baya tersebut.“Menarik, awasi saja terus. Sampai Turnamen Klan di mulai. Ingat, awasi jika ada gerakan mencurigakan dari Klan lain!” Patriark memberikan perintah dengan serius.“Dimengerti, Patriark!” Orang berpakaian serba hitam menjawab dengan patuh. Kemudian, dia melihat pria paruh baya di depannya melambaikan tangan.Tentu hal ini dirinya ketahui. Isyarat tanda bahwa dirinya boleh pergi. Orang berpakaian serba hitam seketika berubah menjadi kepulan kabut gelap, kemudian melesat pergi dari ruangan.Dalam ruangan sendiri, Patriark menatap keluar. Kemudian, tatapannya tertuju ke arah lembaran kertas di atas mejanya. Kertas-kertas tersebut ialah peserta yang akan ikut turnamen nantinya.Juga, di d