Share

172.Kahiyang Dewi (2)

Xue Ruo menatap Bara Sena yang masih tergeletak di atas tempat tidur. Tangannya yang lembut membelai wajah pucat pemuda itu. Dia pun mengalirkan tenaga dalamnya untuk menyembuhkan luka pada tubuh pemuda itu.

"Aku tak menyangka kau akan kalah oleh kekuatan es itu. Tapi, jika melihat luka yang ada di tubuhmu...Aku ragu apakah itu luka dari ledakan jurus milik Qing Yue atau luka dari Pukulan. Tapi, apakah gadis itu masih memiliki kemampuan untuk memukul lawan? huh... Sebenarnya, apa yang telah terjadi...?" gumam gadis itu sambil membelai wajah sang pemuda.

Xue Ruo tiba-tiba teringat satu hal, yaitu saat dia menatap kearah Xia Qing Yue, dalam sekilas dia melihat sisa air mata yang ada di pipi gadis dari Istana Awan Es tersebut.

"Aneh, tapi aku yakin jika gadis itu seperti baru saja menangis. Lalu, untuk apa dia menangis setelah mengalahkan lawan? Apa yang dia tangisi? Tangis bahagia kah? Bisa jadi begitu. Akan tetapi, setahuku semua gadis dari Sekte Awan Es tak memiliki emosi. Ini benar-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status