Lu Xie yang sudah berada diatas lubang menatap ke bawah sana dimana Bara Sena masih terkurung didalam Formasi Badai Petir."Kau bisa masuk, seharusnya kau juga bisa keluar dari sana. Hanya saja, Formasi itu tidak semudah saat kau masuk kedalam sana karena sengaja dibuat untuk mengurung siapa pun yang terperangkap didalam sana karena Bunga Neraka. Salahkan ayahku yang mendesain formasi aneh itu Bara," kata Lu Xie membuat Bara mendengus kesal."Sialan... Jangan dipikir aku tak bisa menghancurkan formasi ini dengan kekuatan ku!" umpatnya kesal.Dia menghentakkan kedua kakinya ke lantai secara bergantian. Kedua tanganya mengarah ke atas. Lalu kemudian dari dalam tubuhnya keluar cahaya kuning keemasan. Kedua matanya menyala terang dan di dahinya muncul tanda emas yang bersinar pertanda dia tengah menggunakan kekuatan Dewa Cahaya miliknya."Pukulan Cahaya Pemusnah Kegelapan!" teriak Bara keras.Dari dalam keningnya melesat satu sinar kunin
Matahari kecil di tangan Bara Sena bersinar terang. Akan tetapi, sinar itu seolah-olah terkurung dan tak bisa menembus kabut tebal yang ada di hadapannya. Pemuda itu benar-benar tidak tahu kabut apa yang bisa sekuat itu."Tunggu dulu...Ini kah alasan sinar matahari dari langit tidak bisa menembus kabut tebal menyebalkan ini? Lalu, sebenarnya ini kabut apa...?" batin Bara.Dia teringat dengan ucapan Lu Xie mengenai Lembah Berhantu tersebut yang konon katanya banyak formasi aneh dan jebakan."Apakah kabut ini adalah Formasi yang dibuat oleh seseorang? Aku belum menanyakan pada Lu Xie, sejak kapan tempat ini mulai berkabut. Seharusnya dia tahu banyak karena dia sudah berada di tempat ini selama ratusan tahun..." batin Bara.Saat dia tengah celingukan waspada, tiba-tiba dari arah depan wajahnya muncul satu sosok yang sangat menyeramkan yang langsung melompat dan menerkam. Namun cahaya terang dari Matahari ciptaan milik Bara Sena menyambar tubuh m
Bara Sena mengangkat wajahnya dan melihat satu sosok yang berdiri belasan tombak di depannya. Kedua matanya menatap sosok bertanduk putih dan bermata merah tersebut. "Iblis...?"Sosok itu menyeringai sinis."Melihat kekuatan api itu, sepertinya kau memiliki kemampuan lebih dari ini. Dan kau menyimpannya. Kalu begitu, coba tunjukkan semua kemampuanmu...Agar aku bisa menilai berapa hargamu kekeke..." ucap sosok bertanduk putih tersebut."Siapa kau...?" tanya Bara sambil bangkit berdiri. Kedua matanya menyala merah pertanda dia mulai mengeluarkan kekuatan Iblis Tanduk Api."Untuk orang yang akan menjadi barang daganganku, aku akan memberimu sedikit kehormatan untuk mengetahui namaku. Orang-orang tahu nama julukanku dengan nama Iblis Seribu Tangan. Yah, itu julukan yang cukup tenar hingga saat ini. Dan untuk nama asliku...""Yaksa...Benar bukan!?" potong Bara membuat kedua mata sosok bertanduk putih itu melotot karena terkejut
Lu Xie tak percaya jika dirinya yang sudah mati bisa bangkit kembali hanya menggunakan Sendok Emas yang sebelumnya sudah Bara siapkan saat mereka hendak memasuki Lembah Berhantu."Sendok Emas? Bagaimana bisa benda itu menghidupkan kita yang sudah mati?" tanya Lu Xie."Aku sendiri kurang begitu tahu tentang hal itu. Benda ini aku dapatkan saat aku bertarung melawan salah satu Pilar Iblis bernama Mowo Jagat di Hutan Kematian yang ada di Yangzhou. Saat aku melawannya, dia sudah berkali-kali mati dan hidup lagi. Tapi yang membuat aku tertarik adalah, setiap dia hidup, dia menjadi semakin kuat dan tahu apa yang akan aku kerahkan. Sementara, kekuatan jiwaku semakin melemah karena pertarungan. Jika tidak ada Ganesha yang menolongku, mungkin aku sudah mati..." kata Bara."Benda yang luar biasa... Bukankah itu salah satu Harta Surgawi? Dan aku baru mengetahui ada Harta yang memiliki kehebatan seperti itu..." ucap Lu Xie kagum."Untung saja aku sudah m
Petir dari atas langit itu menyambar tubuh Iblis Tulang Yaksa dengan telak. Suara menggelegar disusul suara ledakan membuat Lembah tersebut terguncang.Tubuh Yaksa menghantam pasir dengan keras saat petir merah itu terus mendorongnya. Aura merah merebak disertai gelombang petir yang sangat kuat.Bara benar-benar takjub melihat apa yang baru saja terjadi dibawah sana."Kekuatan petir miliknya menjadi semakin kuat sekarang. Apakah aku masih mampu menahannya?" batin Bara.Yaksa mengerang keras. Tubuhnya diselimuti aura petir merah. Dia tak bisa bergerak karena seluruh tubuhnya terasa kaku dan kesakitan.Aroma gosong pun tercium dari tubuhnya yang mengepalkan asap putih tipis pertanda dia dalam keadaan terbakar. Tapi hebatnya, dia tidak mati dan tubuhnya masih utuh. Hanya pakaiannya saja yang berubah warna dari yang tadinya berwarna biru pudar kini berubah menjadi sedikit kehitaman karena terbakar.Lu Xie sedikit heran dengan pa
Di sebuah kota bernama Nanjing, sebuah kota yang cukup terpencil, hidup satu keluarga yang cukup besar bermarga Xiao. Keluarga Xiao cukup terkenal di kota tersebut karena pengaruh dari leluhur Xiao terdahulu, yaitu Xiao Lie pertama. Dan kepala keluarga saat ini adalah Xiao Lie ke-5. Di dalam kediaman Keluarga Xiao yang terlihat merah karena banyak lampion merah dan bendera merah terpasang, nampak seorang pemuda tanggung duduk di depan meja kayu yang ada di dalam rumah bercat merah yang bertuliskan 'Keluarga Xiao'. Wajah pemuda itu terlihat bahagia namun sesekali juga terlihat murung. Entah apa yang sedang dia pikirkan. "Tak ku sangka, hari ini aku akan menikah dengan seorang gadis tercantik di kota Nanjing. Xia Qing Yue sangat baik dan mempunyai bakat yang luar biasa. Jika dibandingkan dengan diriku yang sampah ini, aku yakin Xia Qing Yue tak ingin menikah denganku...hufff...pantaskah orang buangan seperti diriku mendapat hadiah terindah dalam kehidupan ini?" batin pemuda itu yang
"Ada apa Xiao Feng?" tanya Xia Yu.Bara Sena menggelengkan kepala."Tidak apa-apa Bibi Kecil," kata Bara sambil berdiri. Dia mencoba mendapat ingatan dari Xiao Feng. Dan perlahan ingatan dari pemuda itu pun muncul di kepalanya."Jadi Xiao Feng ini selalu menjadi bulan-bulanan keluarganya sendiri. Dan karena keberuntungan dia bisa menikah engan seorang gadis cantik nomer satu di Kota Nanjing ini...? Hmmm..." batin Bara Sena.Dia bisa menebak kenapa pamannya, Yu Long meracuni pemuda yang saat ini menjadi wadah baginya. Tidak lain karena dia akan menikah dengan gadis cantik itu dan Yu Long merasa iri hati.Bara Sena menyeringai kecil. "Bagus sekali...Aku ingin menendang orang yang tak tahu diri itu..." batin Bara Sena.Siang itu di luar kediaman keluarga Xiao telah ramai banyak orang. Hal itu karena mereka tahu keluarga Xiao akan menikahkan salah satu putranya dengan seorang gadis cantik dari keluarga terpandang di Kota Nanjing.Karena hal itulah banyak pembicaraan dari orang-orang yan
Bara Sena dan para pengiringnya pun sampai didepan kediaman Keluarga Qing. Mereka disambut oleh Kepala Keluarga Qing atau ayah dari Xia Qing Yue secara langsung didepan kediaman yang terlihat meriah tersebut. Di sebelah kepala keluarga, nampak seorang pemuda bertubuh besar berdiri dengan tatapan tajam. Bara Sena terpaku sejenak melihat sosok tinggi besar tersebut. Tiba-tiba sosok besar itu berlari laksana banteng yang ingin menyeruduk musuhnya. "Ada masalah apa dia denganku!? Gawat! Tubuh ini tak bisa bergerak dengan leluasa!" batin Bara mencoba menghindari tubuh besar tersebut. "Kakak ipar!" teriak pemuda berbadan tinggi besar itu sambil memeluk Bara Sena dengan erat. "Ugh! Lepaskan aku!" teriak Bara merasakan tulang-tulangnya seperti hancur karena pelukan maut pemuda bertubuh besar itu. "Qing Bao! Kau bisa membunuh calon kakak iparmu jika kau terus melakukan itu padanya!" Pemuda bernama Qing Bao menoleh ke arah suara yang tak lain adalah suara dari ayahnya, Qing Yi. "Ayah me