Yang Yue Fei mencengkram kepala Bara Sena yang tengah asyik bermain di bawah sana. Dia menggelinjang tak karuan."Aku mohon...hentikan...!" Tubuhnya yang polos tanpa pakaian telah basah oleh keringat. Entah sudah berapa kali dirinya mencapai puncak padahal, 'pertarungan' yang sebenarnya belum dimulai.Bara Sena menghentikan aksinya lalu merangkak di atas tubuh Yue Fei."Apakah kau merasa nikmat? Aku yakin kau telah merasakannya, tak hanya kenikmatan, bahkan Kutukan Es yang menghantui dirimu pun menghilang, benar begitu?" kata Bara lalu mencaplok dada Yue Fei sebelah kiri hingga membuat gadis itu menjerit keenakan."Apa...! Sebenarnya apa yang terjadi pada diriku...!?" tanya Yue Fei sambil mendesah.Bara menyeringai."Aku telah membantumu menghilangkan Kutukan Es yang ada didalam tubuhmu. Tak hanya itu, titik meridian mu yang tersumbat karena racun dingin itu juga terbuka sehingga kau bisa menjadi lebih hebat lagi mulai sekarang. Seharusnya kau berterimakasih kepada Dewa ini..." kata
Chu Yi melesat ke arah belasan Pendekar yang melindungi Xue Ruo dan An Yu.Su Mo Yi tak tinggal diam. Dia yang tahu jika kekuatan mereka tak cukup untuk menahan wanita di hadapannya tersebut segera menggunakan jurus terlarang yang dia miliki dari gurunya."Tak peduli apa yang akan terjadi, jurus Pembakar Jiwa ini harus aku gunakan jika ingin melindungi nona Xue...!" batin Su Mo Yi.Tubuhnya menyala merah mengeluarkan kekuatan yang cukup dahsyat. Chu Yi seolah tidak peduli. Tangannya bergerak cepat menyambar Su Mo Yi. Tap!Tangan wanita itu ditangkap begitu saja oleh Su Mo Yi. Chu Yi pun terkejut."Bagaimana bisa? Kau saat ini berada di tahap Alam Mendalam!?" Su Mo Yi tersenyum tipis."Nona Xue dan nona An, lebih baik segera tinggalkan tempat ini. Aku yang akan mengatasinya...Jika kalian berada di sini, itu hanya akan mengalihkan perhatianku...!" kata Su Mo Yi yang saat ini tubuhnya seperti diselimuti aura merah yang membara.Xue Ruo menoleh ke arah An Yu, keduanya pun mengangguk dan
Xue Ruo dan An Yu terpental setelah menahan serangan jarak jauh Chu Yi. Mereka berdua yang berada di ranah Penempaan Jiwa jelas bukan lawan wanita jelmaan binatang iblis tersebut."Menyerah sajalah kalian berdua...Aku tak akan membuat kalian berdua rusak. Karena itu menjadi tidak seenak saat masih utuh. Ke ke ke!" kata Chu Yi sambil menjulurkan lidah."Tak peduli seberapa lemah kami berdua...Kami tak akan takut melawan mu!" teriak Xue Ruo."Hahaha! Begitu ya? Semangat yang bagus untuk gadis muda seperti mu...Tapi sayang sekali, kau bukanlah apa-apa didepan Ratu Laba-Laba ini...!"Chu Yi melesat dengan jari mengembang seolah hendak mencabik-cabik tubuh Xue Ruo.An Yu membantu Xue Ruo menghadang wanita tersebut dengan kekuatannya yang mengandung elemen angin. Gelombang angin yang besar menghadang langkah Chu Yi. Namun wanita itu bisa menghindari serangan tersebut dan melompat ke udara tepat di atas An Yu."Kalau begitu kau dulu yang mati!" teriak Chu Yi lalu menghantam ke depan.Cahaya
Chu Yi menyeringai saat melihat Yue Fei yang kembali kepadanya."Kau terlihat putus asa menghadapi kekuatan milikku ya? Hahaha!" ucapnya mencibir.Yue Fei menyalurkan tenaga dalamnya ke dalam pedang yang ada di tangannya. Kedua matanya tiba-tiba menyala sesaat sebelum tubuhnya tiba-tiba menghilang dari pandangan.Delapan mata Chu Yi berputar mencari ke segala arah."Menghilang!?"Tiba-tiba Yue Fei muncul tepat dihadapannya sambil menebas kepala laba-laba berukuran tiga kali lipat lebih besar dari dirinya tersebut.Srakkk!!!Tebasan itu membuat luka memanjang pada kepala laba-laba. Dan satu detik setelah itu, kepala laba-laba itu pun terbelah menjadi dua bagian hingga isi kepalanya terlihat."Belum cukup...!" ucap Yue Fei sambil mengerahkan kembali tenaga dalamnya. Pedang di tangannya bergerak lagi. Kali ini lebih cepat dan hampir tidak terlihat oleh mata.Tebasan itu tak terhitung jumlahnya. Setelah Yue Fei selesai, barulah terlihat tubuh laba-laba air tersebut telah hancur menjadi po
Bara Sena menyeka air matanya. Setelah sadar dirinya bersama dengan Yue Fei, rasa malu itu pun muncul."Maaf, aku malah menangis di depan mu...Tapi itulah kenyataan yang aku hadapi," kata Bara.Yue Fei tersenyum kecil."Aku sebenarnya tak begitu percaya dengan apa yang kau katakan. Sangat mustahil untuk percaya. Tapi aku juga tak melihat kau berbohong...Ini sangat aneh, apakah iya seorang dewa bereinkarnasi menjadi manusia? Terus, bagaimana kau bisa mati? Kau tak mungkin bunuh diri setelah ayah dan ibumu tewas kan?" tanya Yue Fei sambil menatap Bara seolah ingin langsung mendapat jawaban dari raut wajah pemuda itu."Aku mati saat bertarung melawan dewa bernama Ganesha. Itu terjadi saat pertempuran besar di dunia dewa 500 tahun yang lalu. Aku membantu Batara Geni setelah aku sadar ternyata dia dan ayah hendak menyelamatkan ibuku. Rupanya para dewa di kahyangan itu yang merencanakan untuk menebak ayahku masuk ke dalam langit ketiga dimana waktu itu aku hanya ingin membunuh siapa pun yan
Bara Sena tertegun melihat tubuh indah tanpa pakaian yang kini berdiri didepannya. Gadis cantik puteri Raja bernama Xue Ruo pun terhenyak selama beberapa saat sebelum akhirnya dia berteriak keras sambil berusaha menutupi tubuhnya yang telanjang.Yue Fei yang melihat itu segera menutupi tubuh Xue Ruo menggunakan pakaian yang terlepas tadi. Matanya melirik ke arah Bara dengan tajam.Bara Sena hanya menggaruk kepala sambil senyum-senyum sendiri."Melihatnya dalam keadaan sehat berbeda dengan sebelumnya saat terlihat sakit," batin Bara Sena.Sebelumnya dia melihat tubuh telanjang gadis itu dalam keadaan terkena racun tidak tertarik sama sekali. Karena meski tanpa pakaian, tubuh gadis itu berwarna ungu kehitaman. Tapi, setelah gadis itu sembuh dari racunnya, dan Bara melihat lagi tubuh indah nan sintal itu, ada gerakan lain di tubuh Bara yang tak bisa dia tahan alias bergerak dengan sendirinya."Hei, 'bocah', yang sabar ya. Ini belum waktunya," batin Bara sambil menatap ke bawah.Xue Ruo se
Bara Sena tertegun melihat tubuh indah tanpa pakaian yang kini berdiri didepannya. Gadis cantik puteri Raja bernama Xue Ruo pun terhenyak selama beberapa saat sebelum akhirnya dia berteriak keras sambil berusaha menutupi tubuhnya yang telanjang.Yue Fei yang melihat itu segera menutupi tubuh Xue Ruo menggunakan pakaian yang terlepas tadi. Matanya melirik ke arah Bara dengan tajam.Bara Sena hanya menggaruk kepala sambil senyum-senyum sendiri."Melihatnya dalam keadaan sehat berbeda dengan sebelumnya saat terlihat sakit," batin Bara Sena.Sebelumnya dia melihat tubuh telanjang gadis itu dalam keadaan terkena racun tidak tertarik sama sekali. Karena meski tanpa pakaian, tubuh gadis itu berwarna ungu kehitaman. Tapi, setelah gadis itu sembuh dari racunnya, dan Bara melihat lagi tubuh indah nan sintal itu, ada gerakan lain di tubuh Bara yang tak bisa dia tahan alias bergerak dengan sendirinya."Hei, 'bocah', yang sabar ya. Ini belum waktunya," batin Bara sambil menatap ke bawah.Xue Ruo s
Gadis di hadapan Bara Sena tesenyum melihat raut wajah pemuda tersebut."Semua lelaki mana ada yang menolak keindahan Xue Ruo. Termasuk dirimu. Aku yakin, saat dua kekuatan bersatu, kau akan merasakan sesuatu yang berbeda dengan wanita yang pernah kau tiduri," kata gadis itu membuat Bara ternganga."Darimana kau tahu aku pernah meniduri wanita?" tanya Bara."Darimana aku tahu? Saat ini kau berada di alam jiwa. Aku bisa merasakan jiwa dengan kekuatan Yang suci dan jiwa yang telah tercampur dengan kekuatan Yin. Kau adalah yang kedua. Pria manapun yang pernah bersenggama akan tercium aromanya oleh jiwa seperti diriku," kata gadis itu.Bara Sena garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal."Sebenarnya aku masih bingung mengenai Yin dan Yang. Tapi saat kau menyebut senggama, aku jadi mengerti. Apa itu Yin dan Yang....Jadi intinya aku harus menyetubuhi Xue Ruo jika aku ingin membantunya. Begitu kan?" tanya Bara."Benar sekali. Kau paling cepat mengerti jika menyangkut dengan hubungan badan." led