Share

146. Bumi Besemah

Setelah itu Galuh Tapa lantas pergi meninggalkan kediaman Raja Jalang Fasma itu. Tempat ini sebenarnya paling tinggi di banding tenda-tenda pengungsi yang lain.

Di sepanjang perjalanannya pemuda itu bertemu dengan orang- orang yang telah dia kenal menatapnya dengan heran.

Setelah beberapa jam kemudian, tepat matahari berada diatas kepala, Galuh Tapa akhirnya berpamitan dengan Sang Guru untuk memulai perjalannya.

''Semoga keberuntungan selalu memihakmu, muridku! ''ucap Ki Santa.

''Terima kasih Eyang Guru.''

Setelah berpimitan dengan guru, saudarnya, dan teman-temannya. Galuh Tapa menuju tenda perguruan lembah teratai Putih.

Dia melayang dengan cepat melintasi beberapa tenda pengungsi dan mendarat tepat diantara tenda lembah Teratai Putih dan Harimau putih.

Ki Jangga mengintip dari cela jendela ketika pemuda itu masuk dalam Tenda Satu Jagat dengan curiga.

''Apa yang akan dilakukan pemuda itu? ''Sesepuh Angsa Putih dan Harimau Putih berkata setelah mengintip dari cela tenda yang berluba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status